PROSES
PEMBELAJARAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN DEBAT DAN PEMBELAJARAN TERPADU
Diyah
Ayuk Wulandari
150210103008
FKIP
/ Pendidikan Biologi
Universitas
Jember
2015
Abstrak
Artikel
yang berjudul proses pembelajaran dengan metode debat dan pembelajaran terpadu
ini berisikan analog konseptual pembelajaran dengan metode debat dan
pembelajaran terpadu. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan kepada
pendidik baik seorang guru maupun dosen kepada peserta didik untuk meningkatkan
pengetahuan dan mengembangkan bahasa serta moral. Metode yang digunakan dalam
penulisan makalah ini adalah metode studi pustaka. Saya mencari bahan-bahan
mengenai pembelajaran dengan metode debat dan pembelajaran terpadu dari
berbagai buku juga dari internet dengan sumber dan author yang terpercaya.
Berdasarkan hasil kajian, metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan
masing-masing namun dengan menggabungkan metode dengan tepat metode tersebut
dapat meninggatkan penyerapan pengetahuan kepada siswa.
Kata
kunci : Debat, Pembelajaran Terpadu.
Abstract
The article, entitled the learning process by the method of debate and contains analog integrated learning with learning conceptual debate and integrated learning method. It is intended to give an explanation to both teacher educators and teachers to students to increase their knowledge and develop language and morals. The method used in this paper is book study method. I'm looking for material about learning to debate methods and integrated learning from books as well as from the Internet with the source and author are trusted. Based on study results, the learning method has its advantages and disadvantages of each, but by combining the method withthe right method can increase absorption of knowledge students.
Keywords: Debate, Integrated Learning.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Di
era globalisasi seperti ini perkembangan pengetahuan dan teknologi terus
mengalami peningkatan. Jika kita tidak mengikuti perkembangan itu maka sumber
daya manusia kita akan semakin tertinggal dengan negara-negara lain. Oleh
karena itu perlu adanya pengkajian lebih lanjut dengan metode pembelajaran yang
tepat dimasa sekarang ini. Terdapat 41 metode pembelajaran di dunia yaitu
example non example, picture non picture, numbered heads together,
cooperative script, kepala bernomor struktur, student teams-achievement
divisions (STAD), jigsaw-model tim ahli, problem based introduction (PBI),
artikulasi, mind mapping, make- a match, think pir and share, debate, role
playing, group investigation, talking stick, bertukar pasangan, snowball
throwing, student facilitator and explaining, course review horay,
demonstration dan eksperimen, explisit intruction, cooperative integrated
reading and coposition (CIRC), inside-outside-circle (lingkaran kecil-lingkaran
besar), cooperative learning (tebak kata), word square, scramble, take and
give, consept sentences, complette sentence, time token arend 1998, pair cecks spencer kagen 1993, round club
(keliling kelompok), tari bambu, dua tinggal dua tamu (two stray two stray
spencer kagan 1992), struktur analitik sintetik (SAS), pembelajaran otentik,
numbered head together (NHT), inquiry,
model pembelajaran terpadu, berbasis proyek dan tugas, dan pembelajaran
berbasis jasa dan layanan. Saat ini bukan zamannya lagi seorang guru
menyampaikan teori didepan kelas. Namun siswanya lah yang dituntut untuk
berfikir mandiri, kritis dan aktif dalam pembelajaran. Siswa yang pintar dalam
teori saja tanpa diimbangi dengan kemampuan motorik, misalnya menyampaikan
pendapatnya di muka umum akan kesulitan jika telah terjun kemasyarakat. Padahal
seorang siswa pada akhirnya saling berhubungan dengan orang lain. Oleh sebab
itu disini saya akan menjelaskan metode pembelajaran debat dan pembelajaran
terpadu.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian belajar itu?
2. Apa
pengertian teori?
3. Bagaimana
metode pembelajaran debat?
4. Bagaimana
metode pembelajaran terpadu
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui
pengertian belajar
2. Mengetahui
pengertian memori
3. Mengetahui
metode pembelajaran debat
4. Mengetahui
metode pembelajaran terpadu
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Belajar
Menurut
Gagne (1984), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu
organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Dengan pengalaman
seseorang akan tahu sebab dan akibat yang akan di timbulkan dari suatu kejadian
atau permasalahan. Meskipun guru terbaik adalah pengalaman namun, kita tidak
boleh melupakan teori.
2.2 Pengertian Teori
Teori-teori
berarti sejumlah proposi yang terintegrasi secara sintatik (kumpulan proposisi
ini mengikuti aturan-aturan tertentu yang dapat menghubungkan secara logis
proposisi yang satu dengan proposisi yang lain dan juga pada data yang
diamati), serta yang digunakan untuk memprediksi dan menjelaskan
peristiwa-peristiwa yang diamati. (Snelbecker, 1974). Ada asumsi bahwa seakan-akan untuk mengonstruksi teori
itu mengitu rumus yang direncanakan secara hati-hati dan menggunakan metode
pembelajaran yang hanya mendengarkan seorang guru bercerita panjang lebar,
tanpa membiarkan siswa mengembangkan pemikirannya tersebut (kritis) dan baru
jika ada hal yang menyimpang dari teori baru guru lah yang harus membimbing
secara terpadu.
2.3 Metode Pembelajaran
Debat
Debat adalah
kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan
maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.
Metode debat tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan namun lebih diarahkan
untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan tertentu di kalangan siswa, seperti
kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan terstruktur,
mendengarkan pendapat yang berbeda, dan kemampuan berbahasa asing ( bila debat
dilakukan dengan bahasa asing). Dengan pembelajaran debat meningkatkan
kemampuan menghafal.
Peran guru
dalam metode debat ini adalah sebagai berikut:
1.
Guru merencanakan pelajaran demikian rupa sehingga
pelajaran itu terpusat pada masalah-masalah yang tepat untuk diselidiki dan
diperdebatkan oleh para siswa.
2.
Guru memberi saran atau batasan dalam materi agar
tidak melenceng dari mosi (topik debat) yang diperdebatkan.
3.
Sementara siswa menympaikan gagasannya, guru menulis
inti/ide-ide dari setiap pembicaraan dipapan tulis. Sampai sejumlah ide yang
diharapkan guru terpenuhi
4.
Guru menambahkan konsep atau ide yang belum terungkap.
5.
Dari data-data yang ada di papan tersebut, guru
mengajak siswa membuat kesimpulan atau rangkuman yang mengacu pada topik yang
ingin dicapai.
Kelebihan
model pembelajaran debat
1.
Memantapkan pemahaman konsep siswa terhadap materi
pelajaran yang telah diberikan.
2.
Melatih siswa untuk bersikap kritis terhadap semua
teori yang telah diberikan.
3.
Melatih siswa untuk berani mengungkapkan pendapat.
Kekurang
model pembelajaran debat
1.
Ketika menyampaikan pendapat saling berebut
2.
Saling adu argument yang tak kunjung selesai bila guru
tidak menengahi
3.
Siswa yang pandai berargumen akan slalu aktif tapi
yang kurang pandai berargumen hanya diam dan pasif.
2.4 Metode Pembelajaran Terpadu
Menurut guru
besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret
(UNS) Solo Prof. Dr. Sri Anitah Wiryawan, M.Pd. (Pikiran Rakyat, 11 April 2003)
kurikulum terpadu adalah suatu pendekatan untuk mengorganisasikan kurikulum
dengan cara menghapus garis batas mata pelajaran yang terpisah-pisah, sedangkan
pembelajaran terpadu merupakan metode pengorganisasian pembelajaran yang
menggunakan beberapa bidang mata pelajaran yang sesuai.
Pembelajaran
terpadu sangat memperhatikan kebutuhan anak sesuai dengan perkembangannya yang
holistik dengan melibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran baik fisik
maupun emosionalnya. Untuk itu aktivitas yang diberikan meliputi aktif mencari,
menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan yang holistik, bermakna,
dan otentik sehingga siswa dapat menerapkan perolehan belajar untuk memecahkan
masalah-masalah yang nyata di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran terpadu
juga menekankan integrasi berbagai aktivitas untuk mengeksplorasi objek, topik,
atau tema yang merupakan kejadian-kejadian, fakta, dan peristiwa yang otentik. Pelaksanaan
pembelajaran terpadu pada dasarnya agar kurikulum itu bermakna bagi anak. Hal
ini dimaksudkan agar bahan ajar tidak digunakan secara terpisah-pisah, tetapi
merupakan suatu kesatuan bahan yang utuh dan cara belajar yang sesuai dengan
kebutuhan perkembangan siswa. Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu
adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan
beberapa aspek baik dalam intramata pelajaaran maupun antarmata pelajaran.
Pembelajaran
terpadu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Berpusat pada siswa (student centered)
2.
Proses pembelajara mengutamakan pemberian pengalaman
langsung
3.
Pemosahan antar bidang studi tidak terlihat jelas
Pembelajaran
dengan metode pembelajaran terpadu memiliki kelebihan sebagai berikut:
1.
Materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak
sehingga anak dengan mudah memahami sekaligus melakukannya.
2.
Siswa juga dengan mudah dapat mengaitkan hubungan
materi pelajaran di mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya.
3.
Dengan bekerja dalam kelompok, siswa juga dapat
mengembangkan kemampuan belajarnya dalam aspek afektif dan psikomotorik, selain
aspek kognitif.
4.
Pembelajaran terpadu mengakomodir jenis kecerdasan
siswa.
5.
Dengan pendekatan pembelajaran terpadu guru dapat
dengan mudah menggunakan belajar siswa aktif sebagai metode pembelajaran.
Sedang
kekurangan dari pembelajaran terpadu adalah:
1.
Aspek Guru: Guru harus berwawasan luas, memiliki
kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri
yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi. Secara akademik,
guru dituntut untuk terus menggali informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku agar penguasaan bahan
ajar tidak terfokus pada bidang kajian
tertentu saja. Tanpa kondisi ini maka pembelajaran terpadu tidak akan terwujud.
2.
Aspek peserta didik: Pembelajaran terpadu menuntut
kemampuan belajar peserta didik yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan
akademik maupun kreativitasnya. Hal ini terjadi karena model pembelajaran
terpadu menekankan pada kemampuan analitik (mengurai), kemampuan asosiatif
(menghubung-hubungkan), kemampuan eksploratif dan elaboratif (menggali dan
menemukan). Bila kondisi ini tidak dimiliki, maka penerapan model pembelajaran
terpadu sangat sulit dilaksanakan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan
perkembangan zaman, maka berkembanglah pula ilmu pengetahuan. Saat ini proses
pembelajaran bukanlah selalu guru memaparkan materi. Justru seorang siswalah
yang harus dituntut berfikir kritis, kreatif dan aktif. Salah satunya adalah
dengan Metode pembelajaran debat dan pembelajaran terpadu. Debat adalah
kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan
maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.
pembelajaran terpadu merupakan metode pengorganisasian pembelajaran yang
menggunakan beberapa bidang mata pelajaran yang sesuai. Dalam metode pembelajaran
debat dan pembelajaran terpadu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing,
namun jika kita memadukan keduanya maka akan menjadi metode yang cocok untuk
eraa globalisasi seperti saat ini.
3.2
Saran
Penulis
memiliki saran bahwa perlu di lakukan
pengujian lebih lanjut untuk menerapkan metode pembelajaran debat dan
pembelajaran terpadu karena dikhawatirkan jika seorang guru tidak dapat
mengetahui secara tepat pembelajaran dengan kedua metode tersebut dan juga
tidak dapat mengondisikan siswa saat debat beerlangsung dapat menyebabkan
pembelajaran tidak efektif dan pengetahuan yang di serap siswa sedikit.
DAFTAR
PUSTAKA
Dahar, Ratna Wilis.2002.Teori-Teori
Belajar dan Pembelajaran.Jakarta :Erlangga
Abdurrahman, Mulyono.2009.Pendidikan
Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Jakarta :Rineka Cipta