Selasa, 07 Juni 2016
MAKALAH BAHASA ARAB Mengenal Lebih Dalam Mengenai Fi’il Madhi, Fi’il Mhudori’ dan Fi’il Amar
MAKALAH BAHASA ARAB
Mengenal Lebih Dalam Mengenai Fi’il Madhi, Fi’il Mhudori’ dan Fi’il Amar
Disusun guna memenuhi tugas bahasa arab
yang diampu oleh: Zaenal Arif, S.Ag.
Nama penyusun : Diyah Ayuk Wulandari
Kelas :XII Ipa 1
No. Absen : 02
Madrasah Aliyah Negeri Bawu Jepara
Tp. 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, serta hidayahNya kepada kita semua, sehingga berkat karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Pembahasan Tentang Fi’il Madhi, Fi’il Mhudari’ dan Fi’il Amar ” tanpa halangan dan selesai tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis sadar, makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis berharap saran dan kritik dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Dan akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan seluruh pembaca pada umumnya.
Jepara,17 Agustus 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………...………………....... 1
DAFTAR ISI……………………………………………………...……………….............. 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………….………………………………....…............. 3
B. Perumusan Masalah…...…………………………………………….…................... 3
C. Tujuan…………………………………………………….…………………........... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Fi’il Madhi................................................................................................................ 4
B. Fi’il Mudhari’............................................................................................................ 5
C. Fi’il Amar....................................................................................................... .......... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………..……………..………………….…….............. 9
B. Saran …………………..……………..……………..…………...…………........... 9
C. Kata Penutup............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………..…….………...……..………...…............. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita kaum muslim memaklumi, bahwa bahasa arab adalah bahasa Al-qur’an. Setiap orang muslim yang bermaksud menyelami ajaran Islam yang sebenarnya dan lebih mendalam, tiada jalan lain kecuali harus mampu menggali dari sumber asalnya, yaitu Qur’an dan Hadist.
Namun, didalam realita kehidupan dikalangan pelajar masih ada yang belum mengerti apa itu Fi’il Madhi, Fi’il Mhudori’, dan Fi’il Amar. Ironisnya lagi bagi pelajar di kalangan madrasah yang seharusnya lebih mengetahui lebih mendalam tentang Fi’il Madhi, Fi’il Mhudori’, dan Fi’il Amar karena ada pembelajarannya juga tak jauh berbeda dengan pelajar di sekolah umum. Oleh karena itu, saya sebagai penyusun tertarik untuk membahas Fi’il Madhi, Fi’il Mhudori’, dan Fi’il Amar di makalah ini.
B. Perumusan masalah
1. Apa pengertian dari Fi’il Madhi, Fi’il Mhudori’, dan Fi’il Amar?
2. Bagaimana ciri-ciri dari Fi’il Madhi, Fi’il Mhudori’, dan Fi’il Amar?
3. Bagaimana contoh-contoh dari Fi’il Madhi, Fi’il Mhudori’, dan Fi’il Amar?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari Fi’il Madhi, Fi’il Mhudori’, dan Fi’il Amar.
2. Menjelaskan ciri-ciri dari Fi’il Madhi, Fi’il Mhudori’, dan Fi’il Amar.
3. Mengetahui contoh-contoh dari Fi’il Madhi, Fi’il Mhudori’, dan Fi’il Amar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fi’il Madhi
1. Pengertian
Fi’il Madhi adalah kata kerja (fi'il) yang menunjukkan terhadap suatu kejadian atau peristiwa sebelum masa pembicaraan (lampau, telah berlalu).
2. Ciri-ciri Fi’il Madhi
a) Wujudnya تاء التاءنيث الساكىينة ( Ta’sukun yang menunjukkan kemuannatasannya fa’il).
Contoh : قامت هند
b) Wujudnya huruf قد
قد yang masuk pada fi’il madhi memiliki tiga makna:
1) توقع (mengharap-harap terjadinya pekerjaan fa’il)
Contoh : قد قدم السافر اليوم (mudmudahan atau semoga musafir datang hari ini)
2) تحقىق (memperjelas atau menguatkan makna fa’il)
Contoh : قد افللح المؤمنون(sungguh beruntung orang-orang yang beriman)
3) تقريبه من الحال (mendektkan zaman madhi pada zaman hal)
Contoh : قد و صل زيد (Zaid hampir sampai)
Faidah:
Fa’il madhi sebelum di masuki huruf قد mungkin menunjukan zaman yang (telah) dari zaman hal, atau menunjukan zaman yang dekat (hampir) dengan zaman hal. Tetapi setelah dimasuki قد, maka zamannya tertentu menunjukan zaman madhi yang dekat dengan zaman hal (hampir).
3. Contoh Fi’il Madhi
سَمِعَ
[Sami'a] artinya: “Telah mendengar]
كَتَبَ
[Kataba] artinya: “Telah menulis”
فَهِمَ
[Fahima] artinya: “Telah memahami”
خَرَجَ
[Khoroja] artinya: “Telah keluar”
تَكَلَّم
[Takallama] artinya: “Telah berbicara”
أَبْصَرَ
[Abshoro] artinya: “Telah melihat”
B. Fi’il Mudhori’
1. Pengertian
Fi’il Mudhori’ adalah kata kerja (fi'il) yang menunjukkan terhadap suatu peristiwa atau kejadian yang berlangsung pada saat masa pembicaraan (sekarang) atau sesudahnya (akan datang).
2. Ciri-ciri Fi’il Mudhori’
Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu أ – ن – ي – ت disingkat menjadi أنيت. Huruf Mudhara’ah Hamzah dipakai untuk Mutakallim atau pembicara atau orang pertama tunggal atau Aku. Contoh:
أضرب
ADHRIBU = aku akan memukul
Huruf Mudhara’ah Nun dipakai untuk Mutakallim Ma’al Ghair atau pembicaraatau orang pertama jamak atau Kami. Contoh:
نــضرب
NADHRIBU = kami akan memukul
Huruf Mudhara’ah Ya’ dipakai untuk Ghaib Mudzakkar/orang ketiga male, tunggal, dual atau jamak/dia atau mereka. contoh
يــضرب
YADHRIBU = dia (pr) akan memukul
يــضربان
YADHRIBAANI = dia berdua (lk-pr) akan memukul
يــضربون
YADHRIBUUNA = mereka (lk) akan memukul
يــضربن
YADHRIBNA = mereka (pr) akan memukul
Huruf Mudhara’ah Ta’ dipakai untuk Mukhatab secara Mutlaq/orang kedua laki-laki atau perempuan, juga dipakai untuk orang ketiga perempuan tunggal dan dua. contoh
تــضرب
TADHRIBU = kamu (lk)/dia (pr) akan memukul
تــضربا
TADHRIBAA = kamu berdua (lk-pr)/dia berdua (pr) akan memukul
تــضربون
TADHRIBUUNA = kamu sekalian (lk) akan memukul
تــضربين
TADHRIBIINA = kamu (pr) akan memukul
تــضربن
TADHRIBNA = kamu sekalian (pr) akan memukul
Adapun cir-ciri fi’il mudhori’ yang lain adalah:
a) سىن تنفىس (yaitu sin yang khusus masuk pada fi’il mudhori’, guna menjadikan fi’il mudhori’ tertentu menunjukkan zaman istiqbal)
Contoh : سىر جع زىد (Zaid akan datang)
“Lafazh ىرجع sebelum memasukkan sin artinya mungkin sedang pulang atau akan pulang, setelah dimasuki sin artinya tertentu akan pulang.”
b) سوف تسوىف (yaitu saufa yang khusus masuk pada fi’il mudhori’, guna menjadian fi’il mudhori’ tertentu menunjukkan zaman istqbal).
Contoh : سوف يقدم زىد (Zaid akan datang)
“Lafazh يقدم sebelum memasukkan saufa artinya mungkin sedang datang atau akan datang, setelah dimasuki sin artinya tertentu akan datang.”
Fa’idah:
Sin dan saufa, sama-sama menjadi alamat atau tanda fi’il mudhori’, dan guna mengkhususkan makna fi’il mudhori’ pada zaman istiqbal (waktu akan datang), namun perbedaannya kalau sin menunjukkan zaman istiqbal dekat, sedangkan saufa menunjukkan zaman istiqbal jauh. Jadi ketika anda mengingatkan zaman fi’il mudhori’ menunjukkan zaman istiqbal dekat, maka tambahkan sin pada awalnya. Dan ketika menginginkan fi’il mudhori’ zaman istiqbal yang jauh, maka tambahkan saufa.
c) Masuknya لم (amil yang menjazemkan fi’il mudhori’, dan berfungsi mengganti zaman fi’il mudhori’ (hal atau istiqbal) menjadi fungsi madli.
Contoh : لم ىضرب زىد (Zaid sudah tidak memukul)
“sudah tidak memukul, berarti menghilangan arti sedang memukul atau akan memukul.”
d) Masuknya قد
قد yang masuk pada fi’il mudhori’ memiliki empat makna:
1) لتحقىق (memperkuat makna fi’il mudhori’)
Contoh :قد يعلم الله (sungguh Allah mengetahui)
2) لتكثىر (memperbanyak maknanya fi’il mudhori’)
Contoh : قد ىتصدق (orang dermawan bamyak atau sering sedekah)
3) لتقلىل (mempersedikit terjadinya fi’il mudhari’)
Contoh : الكدون قديصدق (pembohong terkadang benar atau jujur)
4) توقع (mengharap-harap terjadinya pekerjaan fa’il)
Contoh : قد ىقدم السافر اليوم (mudah-mudahan atau semoga musafir datang hari ini)
3. Contoh Fi’il Mudhori’
يَخْلُقُ (yakhluqu) : sedang/akan menciptakan
يَخْرُجُ (yakhruju) :sedang/akan mengeluarkan
يَأْمُر (ya’muru) :sedang/akan memerintahkan
يَأْكُلُ (ya’kulu) : sedang/akan memakan
Sumber: Tuhfatus Saniyah Syarh al-Muqaddimah al-Ajurrumiyah oleh Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid
C. FI’IL AMAR
1. Pengertian
Fi’il amar adalah kata kerja yang mengandung perintah dengan tuntutan untuk mendapatkan sesuatu hasil setelah kalimat perintah ungkapan atau fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang yangperintahkan.
Fa'il (Pelaku) dari Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah) adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau "orang kedua" sebagai orang yang diperintah untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dhamir Mukhathab terdiri dari: أَنْتُنَّ - أَنْتُمْ - أَنْتُمَا - أَنْتِ – أَنْتَ ( kamu berdua laki-laki atau perempuan, kamu sekalian laki-laki, kamu sekalian perempuan, kamu laki-laki, kamu perempuan) satu.
2. Ciri-ciri Fi’il Amar:
a) Menunjukkan arti perintah dan bisa menerima ياء مؤنثة مخاطبة
Contoh : اضرب pukulah ! (laki-laki)
اضربى pukulah !(perempuan)
“jika ada lafazh menunjukkan arti perintah tetapi tidak bisa dimasuki ياء مؤنثة مخاطبة, maka bukan dinamakan fi’il amar akan tetapi isim, seperti isim fi’il amar.”
Contoh : صدdiam !
3. Contoh Fi’il Amar
لاخرتك اعمل = bekerjalah untuk akhiratmu (lk)
لاخرتك اعملى =bekerjalah untuk akhiratmu (pr)
لاخرتكما اعملا =bekerjalah untuk akhiratmu berdua
لاخرتكم اعملوا =bekerjalah untuk akhirat kalian (lk)
لاخرتكن اعملن =bekerjalah untuk akhirat kalian (pr)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Fi’il Madhi adalah kata kerja (fi'il) yang menunjukkan terhadap suatu kejadian atau peristiwa sebelum masa pembicaraan (lampau, telah berlalu). Ciri-ciri Fi’il Madhi: Wujudnya تاء التاءنيث الساكىينة ( Ta’sukun yang menunjukkan kemuannatasannya fa’il), Wujudnya huruf قد.
Fi’il Mudhori’ adalah kata kerja (fi'il) yang menunjukkan terhadap suatu peristiwa atau kejadian yang berlangsung pada saat masa pembicaraan (sekarang) atau sesudahnya (akan datang). Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu أ – ن – ي – ت disingkat menjadi أنيت. Huruf Mudhara’ah Hamzah dipakai untuk Mutakallim atau pembicara atau orang pertama tunggal atau Aku.
Fi’il amar adalah kata kerja yang mengandung perintah dengan tuntutan untuk mendapatkan sesuatu hasil setelah kalimat perintah ungkapan atau fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang yang perintahkan. Ciri-ciri Fi’il Amar: Menunjukkan arti perintah dan bisa menerima ياء مؤنثة .مخاطبة
B. SARAN
Berdasarkan penjelasan diatas seharusnya kita sekarang dapat menerapkan ilmu nahwu tersebut menjadi suatu hal yang patut direnungkan yang kita dapat mengambil suatu hal yang baik dari penjelasan tersebut. Untuk para pelajar dapat mendalami lebih dari ini dengan membaca buku tentang nahwu seperti Sang Pangeran Nahwu. Untuk guru pengampu dapat member bimbingan kepada pelajar melalui contoh-contoh yang sederhana dan menjelaskan dengan artinya agar pelajar lebih mudah memahaminya.
Semoga kita sebagai seorang muslim dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-sehari.
C. KATA PENUTUP
Alhamdulillah pembuatan makalah ini dapat terselesaikan walau memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu penulis mengharap kritik dan saran dari para pembaca. Saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyak kepada seluruh pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
An’im Abu, 2009, Sang Pangeran Nahwu kediri:Mu’jizat Group
Tuhfatus Saniyah Syarh al-Muqaddimah al-Ajurrumiyah oleh Muhammad Muhyiddin Abdul
Hamid
http://id.wikipedia.org
http://www.freewebs.com/arabindo/w13.htm
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar