Minggu, 05 Juni 2016
MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK “DINAMIKA PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK”
MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
“DINAMIKA PERKEMBANGAN PESERTA DIDIk PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Oleh:
Diyah Ayuk Wulandari (150210103008)
Meiliana Dwi Cahya (150210103025)
Ria Yulian (150210103036)
Kelompok : 4
Kelas : G
UNIVERSITAS JEMBER
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian dinamika perkembangan peserta didik?
2. Bagaimana perkembangan peserta didik?
3. Bagaimana ciri-ciri perkembangan pesserta didik?
4. Bagaimana prinsip-prinsip perkembangan peserta didik?
5. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik?
6. Bagaimana tahap-tahap perkembangan dan kematangan peserta didik?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dinamika perkembangan peserta didik
2. Mengetahui perkembangan peserta didik
3. Mengetahui ciri-ciri perkembangan pesserta didik
4. Mengetahui prinsip-prinsip perkembangan peserta didik
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik
6. Mengetahui tahap-tahap perkembangan dan kematangan peserta didik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dinamika perkembangan peserta didik
Dinamika perkembangan merupakan perubahan dinamis/tidak statis dalam perkembangan. Perubahan itu sendiri adalah hal yang melekat dalam pengertian perkembangan. Perkembangan terdiri atas serangkain perubahan yang bersifat progresif (maju), baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Perubahan kuantitatif disebut juga “Pertumbuhan”. Sedangkan perubahan kualitatif meliputi perubahan aspek psikofisik, seperti peningkatan kemampuan berfikir, berbahasa, perubahan emosi, sikap, dan lain-lain.
Terjadinya dinamika dalam perkembangan disebabkan adanya “Kematangan dan Pengalaman” yang mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi/ realisasi diri. Kematangan merupakan faktor internal (dari dalam) yang dibawa setiap individu sejak lahir. Seperti ciri khas, sifat, potensi dan bakat. Pengalaman merupakan intervensi faktor eksternal (dari luar) terutama lingkungan sosial budaya di sekitar individu. Kedua faktor (kematangan dan pengalaman) ini secara simultan mempengaruhi perkembangan seseorang. Dan perkembangan progresif yang berlangsung terus-menerus sepanjang hayat memungkinkan manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana manusia hidup. Sikap manusia terhadap perubahan berbeda-beda tergantung beberapa faktor, diantaranya pengalaman pribadi, streotipe dan nilai-nilai budaya, perubahan peran, serta penampilan dan perilaku seseorang.
Peserta didik merupakan subjek yang menjadi fokus utama dalam penyelanggaraan pendidikan dan pembelajaran. Konsep peserta didik sebagai suatu totalitas sekurangnya mengandung tiga pengertian. Ketiga pengertian itu mencakup, pertama; peseta didik adalah makhluk hidup atau (organisme) yang merupakan suatu kesatuan dari keseluruhan aspek yang terdapat dalam dirinya. Aspek fisik dan psikis tersebut terdapat dalam diri peserta didik sebagai individu yang berarti tidak dapat dipisahkan antara suatu bagian dengan bagian lainnya. Kedua; keseluruhan aspek fisik dan psikis tersebut memiliki hubungan yang saling terjalin satu sama lain. Jika salah satu aspek mengalami gangguan, maka emosinya juga terganggu. Ketiga; peserta didik usia SD/MI berbeda dari orang dewasa bukan sekedar secara fisik, tetapi juga secara keseluruhan. Anak bukanlah miniatur orang dewasa, tetapi anak adalah anak yang dalam keseluruhan aspek dirinya berbeda dengan orang dewasa.
2.2 Perkembangan peserta didik
Banyak psikologi maupun ahli pendidikan mendefiikan perkembangan. Definisi perkembangan dapat disimpulkan berupa perubahan seseorang kearah yang lebih maju, dewasa, atau lebih matang. Menurut Nana Syaodih (2009) menyimpulkan bahwa perkembangan itu adalah penyempurnakan dan peningkatan fungsi secara kualitas. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan sifat kodrat manusia yang harus mendapat perhatian secara maksimal. Apalagi didunia pendidikan (di sekolah) hal ini merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pendidik dalam rangka menfasilitasi peserta didik untuk lebi baik.
Dengan demikian, perkembangan itu merupakan suatu deretan perkembangan yang tersusun dan berarti, yang berlangsung pada individu dalam jangka waktu tertentu. Perkembangan lebih menunjuk pada kemajuan mental atau perkembangan rohani yang maju terus sampai akhir hayat. Perkembangan juga merupakan proses yang sifatnya menyeluruh atau holistic yang mencakup proses biologis, kognitif, dan psikososial.
Tabel 2.1 pandangan perkembangan secara tradisional dan kontemporer
Tradisional kontemporer
Pandangan kaum tradisional berpendapat bahwa perkembangan lebih ditekankan pada:
1. Kematangan
2. Pertumbuhan
3. Perubahan yang ekstrem selama masa bayi, anak-anak dan remaja
Sementara perubahan selama masa dewasa dan penurunan pada usia lanjut kurang mendapat perhatian. Pandangan kontemporer tentang perkembangan manusia yang menekankan pada perkembangan rentang hidup, yakni perubahan yang terjadi selama rentang kehidupan mulai dari konsepsi sampai dengan meninggal.
2.3 Ciri-ciri perkembangan peserta didik
Ciri-ciri perkembangan individu dapat diperhatikan dibawah ini:
1. Seumur hidup (life-long), artinya tidak ada periode usia yang mendominasi perkembangan individu.
2. Multidimentional, artinya terdiri atas biologis, kognitif, dan sosial. Bahkan dalam satu dimensi terdapat banyak komponen, misalnya inteligensi: inteligensi abstrak, inteligensi nonverbal, inteligensi sosial, dsb.
3. Multidirectional, yaitu beberapa komponen dari suatu dimensi dapat meningkat dalam pertumbuhan, sementara komponen lain menurun. Misalnya orang dewasa dapat semakin arif tetapi kecepatan memproses informasi lebih buruk.
4. Lentur (plastis), artinya bergantung pada kondisi kehidupan individu.
Lebih rinci lagi ciri perkembangan dapat diperhatikan dari segi fisik dan psikis.
Tabel 2.2 perkembangan dari segi fisik dan psikis
Aspek Segi fisik Segi psikis
Terjadi perubahan Perubahan tinggi badan/ berat badan/ organ-organ tubuh lain. Bertambahnya pebendaharaan kata-kata, matangnya kemam-puan berfikir, mengingat, dan menggunakan imajinasi kreatif
Perubahan dalam proporsi Proposi tubuh berubah sesuai dengan fase perkembangannya Perubahan imajinasi dari fantasi kerealitas, perhatiannya dari diri sendiri ke orang lain/teman kelompok sebaya.
Lenyapnya tanda-tanda lama Lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar kanak-kanak) yang terletak pada bagian dada, kelenjar pineal pada bagian bawah otak, gigi susu, dan rambut-rambut halus. Masa mengoceh/meraba gerak-gerik kanak-kanak/ merangkak, perilaku impulsive (dorongan untuk bertindak sebelum berfikir)
Peroleh tanda-tanda baru Pergantian gigi, karakteristik seks pada usia remaja sekunder (perubahan anggota tubuh) dan primer (menstruasi/ mimpi basah). Rasa ingin tahu terutama yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, seks, nilai moral, dan keyakinan beragama.
2.4 Prinsip-Prinsip Perkembangan Peserta Didik
Prinsip perkembangan peserta didik sebagai berikut:
1. Proses perkembangan setiap individu prinsipnya tidak pernah berhenti (never ending process). Artinya perkembanga terus-menerus atau berubah-ubah yang dipengaruhi oleh pengalaman dan belajara sepanjang hayat dari sejak masa konsepsi sampai tua atau sampai pada masa kematangan individu.
2. Proses perkembangan setiap individu prinsipnya saling memengaruhi. Artinya, perkembangan individu saling memengaruhi atau ada korelasi antara fisik, emosi, intelegensi, dan sosial. Dengan demikian, prosesnya tidak berdiri sendiri.
3. Proses perkembangan setiap individu prinsipnya mengikuti pola atau arah tertentu. Artinya, setiap tahap perkembangan sebelumnya akan menjadi dasar perkembangan selanjutnya. Dengan kata lain, perkembangan individu sebelumnya merupakan prasyarat untuk menghadapi perkembangan selanjutya.
4. Proses perkembangan setiap individu prinsipnya terjadi pada tempo yang berlainan. Artinya, perkembangan individu tidak ada yang sama. Ada yang perkembangannya lambat, sedang, dan cepat.
5. Proses perkembangan setiap individu prinsipnya harus berjalan dengan normal, yaitu dimulai dari tahap bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dewasa, dan masa tua.
6. Proses perkembangan setiap individu prinsipnya memiliki ciri khas. Artinya, setiap fase perkembangannya memiliki ciri khas. Misalnya, anak usia dua tahun memusatkan untuk mengenali lingkungan dan menguasai gerak fisik serta belajar berbicara.
Nana Syaodih (2009) menyimpulkan berdasarkan hasil penelitian merupakan prinsip perkembangan, diantaranya:
1. Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi pola-pola tertentu.
2. Setiap individu memiliki kecpatan dan kualitas perkembangan yang berbeda.
3. Perkembangan secara relatif beraturan, mengikuti pola-pola tertentu.
4. Perkembangan berlangsung secara berangsur-agsur sedikit demi sedikit.
5. Perkembangan berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju ke arah yang lebih khusus, mengikuti proses diferensiasi dan integrasi.
6. Secara normal perkembangan individu mengikuti seluruh fase perkembangan.
7. Sampai batas-batas tertentu perkembangan sesatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat.
8. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya.
9. Pada saat-saat tertentu dan dalam bidang tertentu perkembangan pria berbeda dengan wanita.
2.5 Pentingnya Memahami Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan dunia semakin hari semkin tidak terbayangkan oleh akal manusia, begitupun dengan dampak yang akan terjadi ketika perkembangan dunia tersebut masuk dalam diri peserta didik. Dengan demikian, memahami perkembangan anak merupakan faktor terpenting agar anak dapat dibimbing dan difasilitasi sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam menghadapi dunia yang semakin modern ini.
Misalnya kita perhatikan perkembangan masa anak-anak yang tumbuh dengan cepat dan mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap perkembangan selanjutnya. Jika tahap perkembangan fase anak-anak ini tidak dipahami oleh guru, orang tua, masyarakat, sekolah, dan pemerintah betapa sedihnya anak-anak jika tahap perkembangannya tidak dilalui dengan tepat. Apa yang akan terjadi?
Dengan memperhatikan permisalan di atas, jelaslah bahwa pengetahuan tentang perkembangan anak dapat membantu pengembangan diri anak dan dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.
Dalam ciri-ciri guru yang bermutu (teacher quality) memahami perkembangan peserta didik merupakan salah satu dari enam ciri guru yang bermutu. Enam ciri guru yang bermutu (teacher quality) memahami dan memperhatikan pribadi siswa, menghargai dan memperlakukan siswa yang sama, interaksi sosial dengan siswa, motivasi belajar, sikap profesi, dan sikap reflektif.
Berdasarkan uraian diatas sangat jelas bahwa mempelajari dan memahami perkembangan peserta didik merupakan kewajiban bagi seorang guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Jika hal ini tidak dilakukan guru, maka guru tersebut belum termasuk dalam ciri-ciri guru yang berkualitas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Husdarta, J.S. dan Nurlan Kusmaedi. 2010. Pertumbuhan Dan Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
Sutirna. 2013. Perkembangan Dan Pertumbuhan Peserta Didik. Yogyakarta: Andi Offset
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
jangan lupa berkunjjunng yaa http://renyirfiana.blogspot.co.id/
BalasHapusoke cantik...
Hapus