Rabu, 25 Mei 2016
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR “MEMPELAJARI JARINGAN PADA TUMBUHAN”
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
“MEMPELAJARI JARINGAN PADA TUMBUHAN”
NAMA: DIYAH AYUK WULANDARI
NIM: 150210103008
KELAS: C
KELOMPOK: 1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
I. JUDUL
Mempelajari jaringan pada tumbuhan.
II. TUJUAN
Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada tumbuhan.
III. DASAR TEORI
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki asal, bentuk dan struktur yang sama. Namun demikian ada pula sekelompok sel tumbuhan yang secara kesatuan membentuk seperti jaringan akan tetapi sebenarnya bukan jaringan tetapi koloni sel misalnya Volcox sp. (Lelono, 2002:11). Adapun jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat digolong-golongkan berdasarkan umur, komposisi, dan fungsi dari jaringan tersebut. Berdasarkan umurnya, jaringan digolongkan menjadi jaringan muda yang masih bersifat bisa membelah diri dan bisa berkembang menjadi bermacam-macam jaringan. Karena sifatnya ini, jaringan disebut jaringn meristem. Selain jaringan meristem, pada tubuh tumbuhan terdapat jaringan dewasa. Jaringan ini mempunyai bentuk yang bermacam-macam sesuai letak dan fungsinya. Berdasarkan komposisinya, jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi jaringan sederhana yang terdiri atas satu macam sel (misalnya jaringan parenkim dan jaringan kolenkim) dan jaringan majemuk yang terdiri atas lebih dari satu macam sel (misalnya jaringan pelindung dan jaringan pengangkut). Berdasarkan fungsinya, jaringan tumbuhan dapat digolongkan menjadi jaringan dasar, jaringan pelindung, jaringan pengangkut, jaringan penguat, dan jaringan sekretori. Jaringan-jaringan tersebut bersama jaringan yang lain menyusun satu organ paada tumbuhan. Organ vegetatif pada tumbuhan terdiri atas akar, batang dan daun (Pembina, 2015:7).
Menurut (Campbell, 2012:316), akar (root) adalah organ multiseluler yang menambatkan tumbuhan vaskular ke dalam tanah, mengabsropsi mineral dan air, dan seringkali menyimpan karbohidrat. Karena fungsi akar antara lain untuk menghisap air dengan garam-garam yang terlarut dari tanah, maka padanya terdapat rambut akar untuk menghisap air terdapat pada akar muda. Dan lapisan terdalam dari korteks (kulit) ialah endodermis, yaitu selapis sel-sel yang berfungsi untuk mengatur masuknya air kedalam jaringan pembuluh. Letak xylem dam floem bergantian (Ratnaningsih, 1999:22).
Batang (stem) adalah organ yang terdiri dari sistem nodus (node) yang berseling-seling, titik tempat daun melekat dan internodus (internode), segmen batang di antara nodus-nodus (Campbell, 2012:318). Pada batang, jaringan pembuluh teratur dalam berkas pembuluh dimana masing-masing berkas terdiri dari berkas xylem di dalam dan floem di luar (Ratnaningsih, 1999:23). Tumbuhan dikotil mempunyai berkas pembuluh dengan xylem dan floem terbuka, sedangkan pada tumbuhan monokotil sering tertutup (Salisbury, 1992:106).
Sebagaimana organ lainnya, daun terdiri dari sel yang telah menyesuaikan diri untuk macam-macam peranan. Pada umumnya daun berbentuk lebar sesuai dengan fungsinya yaitu fotosintesis. Makin luas permukaannya, makin efisien untuk fotosintesis. Untuk mengurangi penguapan, epidermis dilapisi kutikula atau lilin, sedang stomata (bentuk jamak dari stoma, mulut daun) berfungsi dalam mengatur penguapan sert pertukaran gas (Ratnaningsih, 1999:25). Monokotil dan dikotil berbeda dalam susunan vena (vein) atau urat daun, jaringan vaskular pada daun. Sebagian monokotil memiliki urat daun utama yang paralel disepanjang helaian daun. Dikotil biasanya memiliki jejaringa urat daun utama yang bercabang-cabang (Campbell, 2012:318).
IV. METODE PRAKTIKUM
4.1 Alat
a. Mikroskop
b. Silet
c. kaca objek dan kaca penutup
4.2 Bahan
a. Preparat awetan penampang melintang akar, batang, dan daun (jaringan tumbuhan).
b. Batang waluh (Cucurbita moschata)
c. Batang bayam duri (Amaranthus spinosus)
4.3 Cara Kerja
a. Mengamati jaringan batang jagung (Zea mays)
b. Mengamati jaringan akar jagung (Zea mays)
c. Mengamati jaringan akar kacang tanah (Arachis hypogea)
d. Mengamati jaringan daun jagung (Zea mays)
e. Mengamati jaringan daun padi (Oryza sativa)
f. Mengamati jaringan batang waluh (Cucurbita moskata).
g. Mengamati jaringan batang bayam duri (Amaranthus spinosus).
V. HASIL PENGAMATAN
5.1 Mengamati jaringan batang jagung (Zea mays)
Gambar: jaringan batang jagung (Zea mays)
Perbesaran 40 X
Keterangan:
1. xylem
2. floem
3. epidermis
4. korteks
5. stele
monokotil
5.2 Mengamati jaringan akar jagung (Zea mays)
Gambar: jaringan akar jagung (Zea mays)
Perbesaran: 100 X
Keterangan:
1. epiderms
2. korteks
3. endodermis
4. jaringan vaskular
5. silinder pusat empelur
monokotil
5.3 Mengamati jaringan akar kacang tanah (Arachus hypogea)
Gambar: jaringan akar kacang tanah (Arachis hypogea)
Perbesaran : 40 X
Keterangan:
1. Epidermis
2. floem
3. xylem
4. empelur
5. kambium
dikotil
5.4 Mengamati jaringan daun jagung (Zea mays)
Gambar: jaringan daun jagung (Zea mays)
Perbesaran: 400 X
Keterangan:
1. Epidermis atas
2. Epidermis bawah
3. pengangkut
4. spon
5. jaringan parenkim palisade
monokotil
5.5 Mengamati jaringan daun padi (Oryza sativa)
Gambar: jaringan daun padi (Oryza sativa)
Perbesaran: 400 X
Keterangan:
1. xylem
2. epidermis bawah
3. parenkim palisade
4. epidermis atas
5. floem
monokotil
5.6 Mengamati jaringan batang waluh (Cucurbita moskata)
Gambar: jaringan batang waluh (Cucurbita moskata)
Perbesaran: 100 X
Keterangan:
1. Epidermis
2. Stele
3. Berkas pengankut
4. Korteks
5. Trikama
Dikotil
5.7 Mengamati jaringan batang bayam duri (Amaranthus spinosus)
Gambar: jaringan batang bayam duri (Amaranthus spinosus)
Perbesaran: 40 X
Keterangan:
1. Xylem
2. Floem
3. Stele
4. Korteks
5. Epidermis
Dikotil
VI. PEMBAHASAN
6.1 Pengertian jaringan dan struktur jaringan penyusun organ akar, batang dan daun secara umum
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki asal, bentuk dan struktur yang sama. Namun demikian ada pula sekelompok sel tumbuhan yang secara kesatuan membentuk seperti jaringan akan tetapi sebenarnya bukan jaringan tetapi koloni sel misalnya Volcox sp. Untuk melakukan proses-proses hidup pada tumbuhan terdapat bermacam-macam jaringan yang masing-masing memiliki fungsi tertentu. Beberapa macam jaringan pada tumbuhan adalah jaringan parenkim, yaitu jaringan yang tersusun atas sel dengan dinding tipis yang merupakan jaringan dasar pembentuk korteks dan empelur pada batang serta korteks pada akar. Jaringan kolenkim, yaitu jaringan serupa dengan jaringan parenkim tetapi berdinding tebal, terutama pada sudut-sudutnya, umumnya terdapat pada daerah korteks. Jaringan epidermis, yaitu sel dengan dinding tebal (penebalan primer) sebagai jaringan pelindung. Pada beberapa sel epidermis dapat termodifikasi menjadi stomata, rambut dan kelenjar. Jaringan penguat (sklerenkim), yaitu jaringan yang terdiri dari sel yang memiliki penebalan sekunder, menurut bentuknya sklerenkim dapat dibedakan menjadi dua yaitu sklereid (selnya berukuran pendek bercabang atau tdak bercabang) dan serat (selnya berukuran panjang dengan ujung runcing). Trakeid, yaitu jaringan yang selnya berucung meruncing dan ada penebalan dinding. Merupakan bagian dari xylem (ikatan pembuluh) pada tumbuhan kayu. Trakea, yaitu jaringan yang selnya berpenebalan dinding dan berderet memanjang sejajar sumbu tumbuh. Dinding ujung masing-masing sel berlubang sehingga merupakan suatu saluran, yang juga merupakan bagian dari xylem. Dan pembuluh tapis, yaitu jaringan yang terdiri atas suatu dereta memanjang dari sel-sel yang memiliki dinding ujung yang berpori halus, yang merupakan bagian dari floem.
akar (root) adalah organ multiseluler yang menambatkan tumbuhan vaskular ke dalam tanah, mengabsropsi mineral dan air, dan seringkali menyimpan karbohidrat. Sebagian besar dikotil dan gymnospermae memiliki sistem akar tunggang, yang terdiri dari satu akar vertikal utama yaitu akar tunggang yang berkembang dari akar embrionik. Akar tunggang memunculkan akar literal yang disebut juga akar cabang. Pada kebanyakan angiospermae, akar tunggang menyimpan gula dan pati yang akan dikonsumsi oleh tumbuhan selama pembungaan dan pembentukan buah. Oleh karena itu, akar tanaman pangan seperti wortel, lobak dan bit dipanen sebelum berbunga. Sistem akar tunggang biasanya menembus tanah hinga kedalam dan beradaptasi dengan baik.
Pada tumbuhan vaskular tak berbunga dan sebagian besar monokotil, misalnya rumput, akar embrionik mati dan tidak memunculkan akar utama. Sebagai gantinya banyak akar kecil tumbuh dari batang. Akar seperti itu disebut adventisia, istilah yang mendiskripsikan organ tumbuhan yang tumbuh ditempat yang tidak lazim, misalnya akar yang tumbuh dari batang atau daun. Setiap akar-akar kecil membentuk akar-akar literalnya sendiri. Hasilnya adalah sistem akar serabut, yaitu kumpulan akar tipis yang menyebar dibawah permukaan tanah, tanpa akar yang berfungsi sebagai akar utama. Sistem akar serabut biasanya tidak terlalu dalam masuk ke tanah sehingga beradaptasi dengan baik untuk tanah dangkal atau daerah-daerah yang bercurah hujan rendah sehingga biasanya tidak membasahi tanah dibawah lapisan permukaan tanah. Kebanyakan tumbuhan memiliki akar yang termodifikasi. Sebagian muncul dari akar, dan yang lain adalah adventisia, yang berkembang dari batang atau pada beberapa kasus yang langka dari daun. Sejumlah akar yang termodifikasi memberikan dukungan dan tambahan, sementara yang lain menyimpan air dan nutrein atau mengabsorpsi oksigen dari udara.
Batang (stem) adalah organ yang terdiri dari sistem nodus (node) yang berseling-seling, titik tempat daun melekat dan internodus (internode), segmen batang di antara nodus-nodus. Pada batang, jaringan pembuluh teratur dalam berkas pembuluh dimana masing-masing berkas terdiri dari berkas xylem di dalam dan floem di luar. Tumbuhan dikotil mempunyai berkas pembuluh dengan xylem dan floem terbuka, sedangkan pada tumbuhan monokotil sering tertutup.
Daun terdiri dari sel yang telah menyesuaikan diri untuk macam-macam peranan. Pada umumnya daun berbentuk lebar sesuai dengan fungsinya yaitu fotosintesis. Makin luas permukaannya, makin efisien untuk fotosintesis. Untuk mengurangi penguapan, epidermis dilapisi kutikula atau lilin, sedang stomata (bentuk jamak dari stoma, mulut daun) berfungsi dalam mengatur penguapan sert pertukaran gas. Monokotil dan dikotil berbeda dalam susunan vena (vein) atau urat daun, jaringan vaskular pada daun. Sebagian monokotil memiliki urat daun utama yang paralel disepanjang helaian daun. Dikotil biasanya memiliki jejaringan urat daun utama yang bercabang-cabang.
6.2 Mengamati jaringan batang jagung (Zea mays)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dengan perbesaran 40 kali, batang jagung yang memiliki nama ilmiah (Zea mays) ini merupakan akar tumbuhan monokotil. Di dalam batang jagung terdapat jaringan epidermis, jaringan pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem, terdapat stele serta korteks. Dan bagian jaringan-jaringan yang teramati dijelaskan sebagai berikut:
a. Jaringan epidermis, yaitu sel dengan dinding tebal (penebalan primer) sebagai jaringan pelindung.
b. Jaringan pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem. Xylem merupakan sebagai pengangkut sebagaian besar air dan mineral dari akar menuju tunas. Xylem dari kebanyakan tumbuhan vaskuler mencakup trakeid, yaitu sel-sel berbentuk tabung yang membawa air dan mineral dari akar. Sedangkan floem merupakan jaringan pentranspor gula yang merupakan hasil fotosintesis dari daun ke tempat yang membutuhkan, biasanya akar dan tempat-tempat pertumbuhan seperti daun dan buah yang sedang berkembang.
c. Stele merupakan jaringan vaskular batang secara kolektif.
d. Korteks merupakan wilayah diantara silinder vaskular dan epidermis. Sel-sel di dalam jaringan menyimpan karbohidrat, dan plasma membrannya menyerap air dan meneral air dari tanah. Korteks pada batang jagung sempit.
Pada batang jagung yaang merupakan jenis batang monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada monokotil menyebabkan batang monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Ciri khas pada berkas pengangkut batang jagung, xilem terdiri dari dua trakea besar kemudian dihubungkan dengan satu buluh cincin dan di antara floem dan xilem ditemukan ruang reksigen.
6.3 Mengamati akar jagung (Zea mays)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan perbesaran 100 kali, akar jagung (Zea mays) merupakan akar yang termasuk dalam akar monokotil. Di dalam akar jagung ditemukan beberapa jaringan yaitu epidermis, korteks, endodermis, jaringan vaskular dan silinder pusat empelur, dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Jaringan epidermis, yaitu sel dengan dinding tebal (penebalan primer) sebagai jaringan pelindung.
b. Korteks merupakan wilayah diantara silinder vaskular dan epidermis. Sel-sel di dalam jaringan menyimpan karbohidrat, dan plasma membrannya menyerap air dan meneral air dari tanah. Korteks pada batang jagung sempit.
c. Endodermis merupakan bagian korteks yang paling dalam, berupa silinder setebal satu sel yang membentuk perbatasan dengan silinder vaskular. Endodermis merupakan rintangan selektif yang meregulasi perlintasan zat-zat dari tanah kedalam silinder vaskular.
d. Jaringan vaskular merupakan jaringan yang melaksanakan transpor material jarak jauh antara sistem akar dan sistem tunas. Dua tipe jaringan vaskular adalah xylem dan floem.
e. Silinder pusat empelur merupakan jaringan dasar yang terletak dibagian internal dari jaringan vaskular. Sistem jaringan dasar bukan sekedar pengisi ruang kosong, sistem tersebut mencakup berbagai macam sel yang terspesialisasi untuk fungsi-fungsi seperti penyimpanan, fotosintesis dan pendukung.
Akar jagung tidak memunculkan akar utama karena merupakan akar tipe monokotil. Sebagai gantinya banyak akar kecil yang tumbuh dari batang, stiap akar kecil membentuk akar-akar lateralnya sendiri yang disebut dengan sistem akar serabut. Akar jagung merupakan akar yang telah termodifikasi. Akar jagung disebut dengan akar prop atau akar gantung, karena mendukung tumbuhan yang tinggi dan berat dibagian atas. Semua akar tumbuhan jagung dewasa merupakan adventisia setelah akar yang asli mati. Akar yang muncul pada akhinya akan menembus tanah.
6.4 Mengamati akar kacang tanah (Arachis hypogea)
Berdasarkan penelitian dengan perbesaran 40 kali,akar kacang tanah yang memiliki nama ilmiah (Arachis hypogea) merupakan akar tipe dikotil. Di dalam akar kacang tanah ditemukan beberapa jaringan yaitu jaringan epidermis, floem, xylem, empulur dan kambium. Dan dijelaskan sebagai berikut:
a. Jaringan epidermis, yaitu sel dengan dinding tebal (penebalan primer) sebagai jaringan pelindung.
b. Floem merupakan jaringan pentranspor gula yang merupakan hasil fotosintesis dari daun ke tempat yang membutuhkan, biasanya akar dan tempat-tempat pertumbuhan seperti daun dan buah yang sedang berkembang.
c. Xylem merupakan sebagai pengangkut sebagaian besar air dan mineral dari akar menuju tunas. Xylem dari kebanyakan tumbuhan vaskuler mencakup trakeid, yaitu sel-sel berbentuk tabung yang membawa air dan mineral dari akar.
d. Empelur merupakan jaringan dasar yang terletak dibagian internal dari jaringan vaskular. Sistem jaringan dasar bukan sekedar pengisi ruang kosong, sistem tersebut mencakup berbagai macam sel yang terspesialisasi untuk fungsi-fungsi seperti penyimpanan, fotosintesis dan pendukung.
e. Kambium terbagi menjadi dua yaitu kambium gabus dan kambium vaskular. Kambium gabus merupakan silinder jaringan maristematik pada tumbuhan berkayu yang menggantikan epidermis dengan sel-sel gabus yang lebih tebal dan kuat. Sedangkan kambium vaskular merupakan silinder jaringan maristematik pada tumbuhan berkayu yang menambahkan lapisan-lapisan jaringan vaskular sekunder yang disebut xylem sekunder (kayu) dan floem sekunder.
Berdasarkan penelitian pada akar jagung yang merupakan akar monokotil dan akar kacang tanah yang merupakan akar dikotil dapat disimpulkan bahwa perbedaan akar monokotil dan dikotil adlah di monokotil tidak terdapat kambium sedangkan di dikotil terdapat kambium.
6.5 Mengamati daun jagung (Zea mays)
Berdasarkan penelitian dengan perbesaran 400 kali, di dalam daun jagung terdapat beberapa jaringan yaitu epidermis atas, epidermis bawah, jaringan pengangkut, jaringan spon, dan jaringan parenkim palisade. Yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Epidermis atas merupakan epidermis yang terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding terluarnya ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa stomata dapat ditemui pada epidermis atas.
b. Epidermis bawah merupakan epidermis yang serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki banyak stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut ruang substomata atau cavity.
c. Jaringan pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem. Xylem merupakan sebagai pengangkut sebagaian besar air dan mineral dari akar menuju tunas. Xylem dari kebanyakan tumbuhan vaskuler mencakup trakeid, yaitu sel-sel berbentuk tabung yang membawa air dan mineral dari akar. Sedangkan floem merupakan jaringan pentranspor gula yang merupakan hasil fotosintesis dari daun ke tempat yang membutuhkan, biasanya akar dan tempat-tempat pertumbuhan seperti daun dan buah yang sedang berkembang.
d. Jaringan spon merupakan jaringan yang mengandung sedikit klorofil, berada di bawah jarngan palisade dan terdapat ruang antar sel.
e. Jaringan paarenkim palisade terdiri dari satu atau beberapa lapisan sel-sel parenkim memanjang dibagian paling atas daun, terdapat banyak klorofil, dan tersusun sangat rapat. Sel-sel parenkim dewasa memiliki dinding primer yang relatif tipis dan fleksibel, dan sebagian besar tidak memiliki dinding sekunder. Saat dewasa, sel-sel parenkim umumnya memiliki vakuola tengah yang besar.
6.6 Mengamati jaringan pada daun padi (Oryza sativa)
Berdasarkan penelitian dengan perbesaran 400 kali, daun padi yang memiliki nama ilmiah (Oryza sativa) memiliki beberapa jaringan, yaitu epidermis atas, epidermis bawah, xylem, floem dan jaringan parenkim palisade. Dan dijabarkan sebagai berikut:
a. Epidermis atas merupakan epidermis yang terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding terluarnya ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa stomata dapat ditemui pada epidermis atas.
b. Epidermis bawah merupakan epidermis yang serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki banyak stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut ruang substomata atau cavity.
c. Xylem merupakan sebagai pengangkut sebagaian besar air dan mineral dari akar menuju tunas. Xylem dari kebanyakan tumbuhan vaskuler mencakup trakeid, yaitu sel-sel berbentuk tabung yang membawa air dan mineral dari akar.
d. Floem merupakan jaringan pentranspor gula yang merupakan hasil fotosintesis dari daun ke tempat yang membutuhkan, biasanya akar dan tempat-tempat pertumbuhan seperti daun dan buah yang sedang berkembang.
e. Jaringan paarenkim palisade terdiri dari satu atau beberapa lapisan sel-sel parenkim memanjang dibagian paling atas daun, terdapat banyak klorofil, dan tersusun sangat rapat. Sel-sel parenkim dewasa memiliki dinding primer yang relatif tipis dan fleksibel, dan sebagian besar tidak memiliki dinding sekunder. Saat dewasa, sel-sel parenkim umumnya memiliki vakuola tengah yang besar.
Daun monokotil dan dikotil memiliki perbedaan dalam susunan vena atau urat daun, jaringan vaskular pada daun. Sebagian besar monokotil memiliki urat daun utama yang paralel disepanjang helaian daun. Sedangkan dikotil biasanya memiliki jejaring urat daun utama yang bercabang-cabang. Jaringan mesofil pada daun monokotil tidak mengalami diferensiasi dan bentuknya seragam sedangkan daun dikotil mesofilnya mengalami diferensiasi menjadi palisade (jaringan tiang) dan spons (jaringan bunga karang). Stomata pada monokotil berderet diantara urat daun sedangkan dikotil terletak melapisi permukaan atas dan bawah daun.
6.7 Mengamati jaringan pada batang waluh (Cucurbita moschata)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukuan dengan perbesaran 100 kali, batang waluh yang memiliki nama ilmiah (Cucurbita moschata) ini merupakan tanaman dikotil. Di dalam batang waluh ditemukan beberapa jaringan yaitu jaringan epidermis, stele, berkas pengangkut, korteks dan trikoma. Dan dijelaskan sebagai berikut:
a. Jaringan epidermis, yaitu sel dengan dinding tebal (penebalan primer) sebagai jaringan pelindung.
b. Stele merupakan jaringan vaskular batang secara kolektif.
c. Jaringan pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem. Xylem merupakan sebagai pengangkut sebagaian besar air dan mineral dari akar menuju tunas. Xylem dari kebanyakan tumbuhan vaskuler mencakup trakeid, yaitu sel-sel berbentuk tabung yang membawa air dan mineral dari akar. Sedangkan floem merupakan jaringan pentranspor gula yang merupakan hasil fotosintesis dari daun ke tempat yang membutuhkan, biasanya akar dan tempat-tempat pertumbuhan seperti daun dan buah yang sedang berkembang.
d. Korteks merupakan wilayah diantara silinder vaskular dan epidermis. Sel-sel di dalam jaringan menyimpan karbohidrat, dan plasma membrannya menyerap air dan meneral air dari tanah. Korteks pada batang jagung sempit.
e. Trikoma merupakan pertumbuhan serupa rambut dari epidermis tunas, berfungsi untuk mengurangi kehilangan air dan memantulkan sinar yang berlebihan. Trikoma juga dapat memberikan perlindungan terhadap serangga dengan membentuk penghalang atau menyekresikan cairan lengket dan senyawa beracun.
Jaringan batang dikotil, memiliki jaringan vaskular yang terdiri dari berkas vaskular yang tersusun dalam suatu cincin. Xylem pada setiap berkas vaskular terletak di sebelah empulur, dan floem pada setiap berkas terletak disebelah korteks.
6.8 Mengamati jaringan pada batang bayam duri (Amaranthus spinosuss)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dengan perbesaran 40 kali, batang bayam duri yang memiliki nama ilmiah (Amaranthus spinosuss) merupakan tumbuhan dikotil. Di dalam batang terdapat beberapa jaringan, yaitu jaringan epidermis, stele, jaringan pengangkut dan korteks. Dan dijabarkan sebagai berikut:
a. Jaringan epidermis, yaitu sel dengan dinding tebal (penebalan primer) sebagai jaringan pelindung.
b. Stele merupakan jaringan vaskular batang secara kolektif.
c. Jaringan pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem. Xylem merupakan sebagai pengangkut sebagaian besar air dan mineral dari akar menuju tunas. Xylem dari kebanyakan tumbuhan vaskuler mencakup trakeid, yaitu sel-sel berbentuk tabung yang membawa air dan mineral dari akar. Sedangkan floem merupakan jaringan pentranspor gula yang merupakan hasil fotosintesis dari daun ke tempat yang membutuhkan, biasanya akar dan tempat-tempat pertumbuhan seperti daun dan buah yang sedang berkembang.
d. Korteks merupakan wilayah diantara silinder vaskular dan epidermis. Sel-sel di dalam jaringan menyimpan karbohidrat, dan plasma membrannya menyerap air dan meneral air dari tanah. Korteks pada batang jagung sempit.
Perbedaan jaringan batang dikotil dan monokoti adalah, jaringan batang dikotil memiliki jaringan vaskular yang terdiri dari berkas vaskular yang tersusun dalam suatu cincin. Xylem pada setiap berkas vaskular terletak di sebelah empulur, dan floem pada setiap berkas terletak disebelah korteks.
Sedangkan pada jaringan batang monokotil, berkas vaskuler tersebar di seluruh jaringan dasar, bukan membentuk cincin. Pada batang monokotil maupun dikotil, jaringan dasar sebagian besar terdiri dari sel-sel parenkim (sel yang memiliki dinding primer yang relatif tipis dan fleksibel, dan sebagian besar tidak memiliki dinding sekunder). Akan tetapi, sel-sel kolenkim yang terletak tepat di bawah epidermis memperkuat kebanyakan batang. Sel-sel sklerenkim ( sel yang lebih kaku dari sel kolenkim, dan ketika dewasa tidak dapat memanjang dan terdapat di daerah-daerah tumbuhan yang telah berhenti memanjang), terutama sel-sel serat sjuga memberikan dukungan di bagian-bagian batang yang tidak lagi memanjang.
VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki asal, bentuk dan struktur yang sama. Berdasarkan pengamatan dalam organ akar, batang dan tumbuhan terdapat jaringan-jaringan penyusunnya. Pada akar mokotil terdapat jaringan epidermis, korteks, endodermis, jaringan vaskular, dan silinder pusat empelur, sedangkan pada jaringan akar dikotil terdapat epidermis, jaringan pengangkut, empelur dan kambium. Perbedaannya terdapat pada ada tidaknya kambium. Pada batang dikotil memiliki jaringan epidermis, stele, berkas pengangkut, korteks dan trikoma. Sedangkan pada batang monokotil sama seperti dikotil namun, tidak terdapat trikoma dan berkas pengangkutnya tersebar. pada percobaan hanya mengamati daun dari tumbuhan dikotil. Dan pada daun dikotil memiliki jaringan epidermis atas an bawah, epidermis, parenkim palisade , jaringan pengangkut dan ada yang memiliki jaringan spon.
7.2 Saran
Diharapkan untuk assisten agar membiarkan praktikan untuk mengamti sendiri, jangan dibantu dalam hal seperti menyatan dan lain-lain, namun asisten tetap mengawasi dan membimbing, jika dirasa memang tidak bisa diselesaikan oleh praktikan maka assisten dapat membantu.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. 2012. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Lelono, Asmoro. 2002. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember: Universitas Jember
Pembina, Tim Dosen. 2015. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember: Universitas Jember
Ratnaningsih, Anna dkk. 1999. Petunjuk Praktikum Biologi. Jakarta: Universitas Terbuka
Salisbury, Frank B. And Cleon W. Ross. 1992. Plant physiology 4th Edition. Belmont: wadsworth publising
LAMPIRAN
Gambar: batang jagung (Zea mays)
Gambar: akar jagung (Zea mays) dan akar kacang tanah (Arachis hypogea)
Gambar: Daun jagung (Zea mays) dan padi (Oryza sativa)
Gambar: batang waluh (Cucurbita moschata) dan batang bayam duri (Amaranthus spinosus)
ls
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar