this my blog

Minggu, 22 Mei 2016

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR “MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN”

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR “MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN” NAMA: DIYAH AYUK WULANDARI NIM: 150210103008 KELAS: C KELOMPOK: 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2015 I. JUDUL Mempelajari jaringan pada hewan. II. TUJUAN Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada hewan. III. DASAR TEORI Jaringan merupakan sekelompok sel yang dengan fungsi atau struktur yang sama, atau dua-duanya (Campbell, 2010:316). Menurut (Fried, 2006:41) tubuh hewan dibangun oleh jaringan yang sangat banyak, namun jaringan hewan terdiri atas empat jenis utama yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf. Jaringan epitel adalah jaringan yang membatasi tubuh dengan lingkungannya, baik sebelah luar maupun di sebelah dalam seperti dinding usus, pembuluh darah dan lain-lain (Ratnaningsih, 1999:29). Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang sangat rapat tanpa adanya zat antar sel, tidak mengandung pembuluh darah (avaskular) dan pembuluh limfe, dan terletak di atas jaringan lain yang mengandung pembuluh darah. Berasal dari pembuluh-pembuluh darah inilah epitel mendapat nutrisi secara difusi (Helianti, Fatmawati, 2007:1). Seringkali epitel berfungsi sebagai sawar (barrier), pengatur penyerapan zat-zat ataupun pelindung dari dehidrasi, dingin, serangan mikroba dan lain-lain (Fried, 2006:42). Sel-sel epitel dapat berbentuk pipih, kubus atau batang dan dapat teratur dalam satu lapisan atau sejumlah besar lapisan serta dapat teratur dalam satu lapisan atau sejumlah besar lapisan serta dapat mempunyai rambut halus atau silium pada permukaannya (Ville, dkk, 1999:59). Jaringan ikat merupakan jaringan yang fungsinya memperkuat tubuh, mengisi tubuh atau menghubungkan jaringan yang satu dengan yang lain. Melihat srtukturnya jaringan ikat biasanya mengandung sel-sel yang relatif jarang dengan dengan antar sel yang banyak (Ratnaningsih, 1999:32). Variasi pada struktur matriks tercermin pada keenam tipe utama jaringan ikat pada vertebrata, yaitu jaringan ikat longgar, kartilago, jaringan ikat serat, jaringan adiposa, darah dan tulang. Jaringan yang menahan banyak jaringan dan organ secara bersamaan diposisinya mengandung sel-sel yang tersebar dengan funsi yang bervariasi. Diantara sel-sel tersebut terdapat dua tipe sel yang mendominasi, yaitu fibroblas, dan makrofag (Campbell, 2010:11). Jaringan otot adalah jaringan kontraktil yang tersusun atas tiga jenis otot yang berbeda, yaitu otot rangka (skeleta) atau otot lurik (striated) yang menghasilkan gerakan sadar, otot polos yang mempengaruhi hampir semua gerakan tak sadar, misalnya peristaltis pada saluran pencenaan, dan otot jantung (cardiac) yang membentuk otot pada jantung (Fried, 2006:42). Menurut (Campbell, 2010:11) Semua sel-sel otot terdiri atas filamen-filamen yang mengandung protein aktin dan miosin, yang besama-sama memungkinkan otot kontraksi. Jaringan otot terdiri atas kumpulan serat (sel) otot yang diikat dan dibungkus selubung jaringan ikat. Setiap serat dibungkus selubung jaringan ikat yang disebut endomisium (Bajpai, 1987:59). Jaringan saraf mengandung nueron atau sel saraf yang memiliki penjuluran bernama akson yang terspesialisasi secara unik untuk mentransmisikan implus-implus saraf, jaringan saraf juga mencakup berbagai bentuk sel glial (glial cells) atau glia, yang membantu menyediakan makanan, menginsulasi dan menyegarkan kembali neuron (Campbell, 2010:11). Jaringan saraf ditemukan di seluruh tubuh, terutama di otak dan urat saraf tulang belakang (Fried, 2006:42). Jaringan saraf berfungsi untuk melakukan koordinasi dari tubuh, karena kemampuannya untuk menghantarkan impuls saraf yang berasal dari suatu rangsang (Ratnaningsih, 1999:34). IV. METODE PRAKTIKUM 4.1 Alat Mikroskop 4.2 Bahan Preparat awetan jaringan epitel, ikat dan polos. 4.3 Cara Kerja a. Mengamati jaringan ikat padat teratur b. Mengamati jaringan otot jantung c. Jaringan otot polos d. Mengamati jaringan otot rangka esofagus e. Jaringan epitel pipih berlapis tidak menanduk f. Jaingan epitel kolumner selapis pada usus halus. V. HASIL PENGAMATAN 5.1 Mengamati jaringan ikat padat teratur. Gambar: jaringan ikat padat teratur. Perbesaran 100 X Keterangan: 1. Serabut kolagen 2. fibroblas 5.2 Mengamati jaringan otot jantung Gambar: jaringan otot jantung Perbesaran: 400 X bercabang Keterangan: 1. Nukleus (inti sel) 2. Garis gelap terang 5.3 Mengamati jaringan otot polos Gambar: jaringan otot polos Perbesaran : 400 X Keterangan: 1. Inti sel 2. Membran sel 5.4 Mengamati jaringan otot rangka esofagus Gambar: jaringan otot rangka esofagus Perbesaran: 400 X Keterangan: 1. Otot polos 2. Rongga (lumen) 5.5 Mengamati epitel pipih berlapis tidak menanduk Gambar: epitel pipih berlapis tidak menanduk Perbesaran: 400 X Keterangan: 1. Epitel pipih 2. Rongga (lumen) 3. Membran basalis 4. Inti sel. 5.6 engamati epitel pipih berlapis tidak menanduk Gambar: epitel kolumner selapis usus halus Perbesaran: 100 X Keterangan: 1. Epitel kolumner 2. Rongga (lamen) VI. PEMBAHASAN Jaringan merupakan sekelompok sel yang dengan fungsi atau struktur yang sama, atau kedua-duanya. Tubuh hewan terbangun oleh banyak jaringan, namun secara garis besar jaringan hewan dibagi menjadi empat kelompok, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf. Jaringan epitel adalah jaringan yang membatasi tubuh dengan lingkungannya, susunannya rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel, tidak mengandung pembuluh darah (avaskular) dan pembuluh limfe, serta terletak diatas jaringan lain yang mengandung pembuluh darah. Berasal dari pembuluh darah inilah epitel mendapat nutrisi secara difusi. Fungsi umum dari jaringan epitel ada enam, yaitu yang pertama proteksi (pertahanan), yaitu melindungi organ terhadap trauma luar, antara lain kuman dan bahan toksik. Kedua absorpsi (penyerapan), yaitu menyerap bahan-bahan yang diperlukan tubuh, contoh epitel usus dan epitel pada paru-paru. Ketiga sekresi, yaitu mengeluarkan bahan-bahan yang diperlukan tubuh, contoh epitel kelenjar eksokrin dan endokrin. Keempat ekskresi, yaitu mengeluarkan atau membuang sisa metabolisme dan bahan-bahan yang tidak dipergunakan tubuh, contoh epitel kelenjar keringat. Kelima menerima rangsang, contohnya taste bud dan epitel olfactorius (pembau), dan yang terakhir reproduksi, yaitu meneruskan keturunan, contohnya epitel tubulus seminiferus dan epitel ovarium. Pada epitel selapis, fungsi utamanya adalah sebagai lapisan pebatas yang mengedaikan perpindahan substansi antara lingkungan luar dan dalam atau antar komponen. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada jaringan epitel pipih berlapis tidak menanduk dan jaringan epitel kolumner selapis pada usus halus dengan perbesaran 100 kali, akan dijelaskan sebagai berikut. Jaringan epitel pipih berlapis tidak menanduk tersusun atas epitel pipih berlapis dan rongga (lamen). Jaringan epitel melekat pada suatu membrana basalis, yang memisahkan epitel dengan jaringan dibawahnya. Membran basalis terdiri atas kolagen tipe IV, suatu glikoprotein yang dusebut laminin, dan poteoglikan. Membran basalis membangun sawar selektif, dan juga mengandung informasi. Jaringan epitel berlapis pipih tidak menanduk, merupakan jaringan epitel yang terdiri dari lapisan sel-sel berbentuk pipih. Epitel ini tersusun dari sel-sel pipih dan bila dilihat dari permukaan atas membentuk gambaran mozaik dengan batas sel yang atas bergelombang. Bila dilihat dari irisan yang tegak lurus permukaan (terasversal), intinya lonjong seperti telur atau pipih, terdapat di tengah sel, sehingga secara keseluruhan tampak sebagai kepingan-kepingan tipis dengan penebalan disekitar inti. Contoh dari jaringan epitel berlapis tidak menanduk adalah epitel rongga mulut, laring, esophagus, saluran anus dan vagina. Fungsi dari jaringan epitel berlapis pipih tidak menanduk adalah untuk perlindungan (proteksi), sekresi dan mencegah hilangnya air. Percobaan jaringan epitel yang kedua adalah Jaringan epitel kolumner selapis pada usus halus, jika diamati dari permukaan atas epitel ini akan tampak gambaran mozaik menyerupai epitel selapis kubis, hanya batas selnua lebihkecil-kecil. Bila dilihat dari irisan transversal, tampak gambaran sel yang menyerupai kolom-kolom dengan tinggi bervariasi, mulai sedikit lebih tinggi dari sel kubis sampai sangat tinggi. Bentuk inti epitel kolumner selapis lonjong, terdapat pada ketinggian yang sama dan cenderung terletak didaerah basal sel, sehingga pada permukaan sel akan nampak daerah sitoplasma yang tidak berinti. Epitel ini memiliki fungsi proteksi, pelumas, absorbsi dan sekresi. Jaringan ikat merupakan jaringan yang fungsinya memperkuat tubuh, mengisi tubuh atau menghubungkan jaringan yang satu dengan yang lain. Melihat srtukturnya jaringan ikat biasanya mengandung sel-sel yang relatif jarang dengan dengan antar sel yang banyak. Jaringan ikat terdiri dari jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan rawan, tulang dan darah. Dan yang kami amati kali ini adalah jaringan ikat padat teratur, yaitu jaringan yang mempunyai sejumlah serat ekstra seluler tersusun dalam deretan yang teratur dan massa serat yang padat berjalan dalam lapisan yang tersusun sejajar atau bersudut. Berdasarkan pengamatan pada jaringan ikat padat teratur dengan perbesaran 100 kali, ditemukan penyusun dari jaringan tersebut adalah fibroblas dan serabut kolagen. Fibroblas merupakan sel dengan bentuk tidak beraturan, agak gepeng dengan banyak cabang. Dari samping terlihat berbentuk fusiform. Sitoplasmanya berglandula halus dan mempunyai inti lonjong, besar di tengah. Fibroblas tua yang tidak aktif disebut fibrosit, yang memliki sedikit sitoplasma dan inti gepeng. Fibroblas merupakan inti sel induk yang berperan membentuk dan meletakkan serat-serat dalam matriks, terutama serat kolagen putih, mereka mensekresi molekul tropokolagen kecil yang bergabung dalam substansi dasar membentuk serat kolagen. Serat kolagen memiliki morfologi serat lebar dan lurus atau agak bergelombang, yang tidak bercabang. Tebalnya 1-10 um, bergaris memanjang (fibrilar) dan tergabung berupa berkas. Fibroblas menghasil molekul tropokolagen yang bergabung dengan muko polisakarida membentuk serat kolagen. Fungsi serat kolagen yang utama adalah berguna sebagai bahan pengikat, memberi kekuatan dan daya regang yang besar. Jaringan otot adalah jaringan kontraktil yang tersusun atas tiga jenis otot yang berbeda, yaitu otot rangka (skeleta) atau otot lurik (striated) yang menghasilkan gerakan sadar, otot polos yang mempengaruhi hampir semua gerakan tak sadar, misalnya peristaltis pada saluran pencenaan, dan otot jantung (cardiac) yang membentuk otot pada jantung. Semua sel-sel otot terdiri atas filamen-filamen yang mengandung protein aktin dan miosin, yang mungkinkan otot berkontraksi. Setiap serat memilki ratusan inti yang melekat pada sarkolema, berupa dua baris paralel inti. Inti yang terletak di pusat hanya terlihat pada fetus, vertebrata lebih rendah, serat intrafusal pda muskel spindel (neuromuscular spindle) dan pada serat otot yang beregenerasi. Jaringan otot memilki fungsi yaitu menggerakkan organ-organ tubuh. Jaringan otot polos adalah (smooth muscle) memiliki ciri miofibrilnya sukar terlihat, gerakannya relatif lambat, tidak dipengaruhi kemauan dan bergerak secara tidak sadar. Jaringan otot polos atau involunter terdapat pada visera, terutama pada dinding visera berongga (kecuali jantung), dinding saluran-saluran, kulit, iris, dan ligamentum latum uteri, serta tidak ada gurat-gurat melintang. Otot polos terdiri atas sel-sel membentuk gelendong (fusiform) memanjang dengan inti tunggal dipusat, yang bergabung membentuk berkas oleh jaringan ikat longgar. Berkas-berkas bergabung lagi membentuk fesikel lebih besar atau berupa lembaran oleh jaringan onggar. Kadang-kadang tampak serat berbentuk bercabang dan mirip garpu. Panjang serat beragam dari 1,5 nm (pada arteriol) sampai 500 nm (pada uterus hamil). Intinya berbentuk lonjong atau batang, terletak dipusat sesuai dengan sumbu panjang serat, dan memendek selama kontraksi. Jaringan otot lurik (striated muscle) merupakan sebagian besar dari otot tubuh. Disebut juga otot skelet karena melekat pada rangka atau skelet. Sel-selnya panjang, terlihat adanya garis-garis melintang, karena adanya bagian-bagian yang gelap dan terang pada miofibrilnya. Otot lurik memilki gerakan relatif cepat dan dipengaruhi oleh kemauan, bergerak dengan kita sadari. Jaringan otot jantung terdapat pada jantung terlihat adanya garis-garis melintang, tetapi gerakannya tidak dipengaruhi oleh kemauan kita. Otot jantung secara khas berkontraksi remik. Strukturnya menyerupai otot rangka walaupun berkembang dari mesoderm splankno-pleura dari perikard primitifyang membentuk mantel mio-epikard. Persarafan dan fungsinya menyerupai otot polos. Terdapat hanya pada jantung dan bagian akhir pembuluh-pembuluh besar sebelum masuk jantung, termasuk sinus konorius. Sel-sel (serat-serat) otot lebih kurang paralel satu terhadap lainnya. Panjan serat bervariasi dari 50 sampai 100 mikron, dengan lebar 15-20 mikron. Setiap sel memiliki satu atau dua inti lonjong ditengah. Miofibril ini sangat mirip dengan yang ada pada otot rangka dalam hal letak, sifat dan guratan. Terdapat tetes-tetes lemak, aparat golgi dan banyak mitokondria diantara miofibril. Berdasarkan penelitian pada tiga macam otot, yaitu otot polos, otot bergaris melintang, dan otot jantung diketahui perbedaannya yaitu, jika dilihat dari tempat otot polos terdapat pada dinding jerohan seperti lambung, usus dan sebagainya. Otot lurik melekat pada kerangka dan otot jantung terdapat pada dinding jantung. Jika dilihat dari bentuk serabut, otot polos memiliki bentuk serabut memanjang, berbentuk gelendong dengan ujung lancip. Otot lurik memiliki bentuk serabut memanjang, silindris, ujung tumpul. Dan otot jantung memilki bentuk memanjang, silindris, serabu bercabang dan menyatu. Dilihat dari jumlah dan letak nukleus, otot polossatu di tengah, otot lurik banyak dibagian tepi dan otot jantung satu ditengah. Dilihat dari garis lintang otot polos tidak ada, otot lirik ada dan jantung ada. Dan jika dilihat dari kecepatan kontraksi, kemampuan tetap kontraksi dan tipe kontrol, otot polos paling lambat, lama dan tidak menurut kemauan. Otot lurik paling cepat, sebentar dan menurut kemauan. Sedangkan otot jantung sedang, sedang dan tidak menurut kemauan. Jaringan saraf adalah jaringan yang memiliki fungsi sebagai pengindra rangsangan dan mentransmisikan sinyal-sinyal dalam bentuk implus-implus saraf dari satu bagian hewan kebagian yang lain. Sel saraf disebut juga neuron dari badan sel dimana terdapat nukleus, dendrit dan akson. Biasanya akson diselubungi oleh lapisan mielin, dibagian luarnya terdapat selaput dari schwaann, yang terdiri dari satu lapisan sel. VII. PENUTUP 7.1 Kesimpulan Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pada tubuh hewan terdapat empat macam jaringan yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf. Pada jaringan epitel, dilakukan dua jenis pengamatan jaringan epitel yaitu jaringan epitel pipih berlapis tidak menanduk dan jaringan epitel kolumner selapis didapatkan bahwa jaringan epitel melekat pada membran basalis dan terdapat rongga. Pada percobaan jaringan padat ikat teratur , jaringan tersebut tersusun atas fibroblas dan serat kolagen. Pada jaringan otot, diketahui bahwa jaringan otot di bagi menjadi tiga, yaiu otot polos, otot lurik dan otot jantung dengan perbedaan-perbedaanya. Dan jaringan sraf yaitu jaringan yang berfungsi sebagai pengindra rangsang. 7.2 Saran Diharapkan untuk assisten agar menghadiri kegiatan praktikum tepat waktu agar kegiatan praktikum lebih efektif dan efisien. DAFTAR PUSTAKA Bajpai, R.N. 1987. Human Histology. Jakarta: Binarupa Aksara Campbell, Neil A. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga Fried, George J. 2006. Teori dan Soal-soal Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga Helianti, Dina dan Heni Fatmawati. 2007. Buku Diktat Histologi Jaringan Epitel. Jember: Universitas Jember Ratnaningsih, Anna dkk. 1999. Petunjuk Praktikum Biologi. Jakarta: Universitas Terbuka Ville, Claude A.,dkk. 1989. Histologi Umum Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga LAMPIRAN Gambar: Jaringan epitel kolumner pada usus halus dan jaringan otot rangka esofagus. Gambar: jaringan otot polos dan jaringan otot jantung Gambar: jaringan padat ikat teratur dan jaringan epitel pipih berlapis tidak menanduk ls

0 komentar:

Posting Komentar