this my blog

Minggu, 22 Mei 2016

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR “MENGENAL EKOSISTEM”

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR “MENGENAL EKOSISTEM” NAMA: DIYAH AYUK WULANDARI NIM: 150210103008 KELAS: C KELOMPOK: 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2015 JUDUL Mengenal ekosistem. TUJUAN Untuk mengenal komponen-komponen yang terdapat di dalam ekosistem dan kedudukannya daam ekosistem. DASAR TEORI Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terjadi hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta kondisi lingkungannya. Ekosistem sifatnya tidak tergantung ukuran, tetapi lebih ditekankan kepada kelengkapan komponennya. Ekosistem lengkap terdiri atas komponen abiotik dan komponen biotik (Tim Dosen Pembina, 2015:23). Berdasarkan sistem energinya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem tertutup dan ekosistem terbuka. Sedangkan berdasarkan habitatnya ekosistem dibedakan menjadi ekosistem daratan (terestrial) dan ekosistem perairan (akuatik). Sebagai contoh ekosistem daratan adalah hutan, padang rumput, semak belukar, ekosistem tegalan. Sedangkan ekosisitem perairan dibedakan menjadi perairan air tawar dan air asin (Waluyo, 1993:53). Dalam suatu ekosistem terdapat komponen yang merupakan satuan makhluk hidup, meliputi individu, populasi, komunitas, dan lingkungan. Individu adalah makhluk hidup tunggal. Satu ekor ikan atau satu ekor kambing disebut sebagai individu. Populasi adalah sekelompok organisme satu spesies atau sekumpulan individu yang mendiami suatu tempat dan menetap di daerah tersebut. Misalnya semua ikan yang hidup di kolam disebut populasi ikan. Sedangkan komunitas adalah kumpulan dari beberapa populasi makhluk hidup yang mendiami suatu daerah tertentu. Diantara komunitas lebih ditekankan pada makhluk hidup yang menghuni suatu tempat. Sedangkan ekosistem penekanannya lebih pada pengertian hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya (Parjatmo, 1987:60). Ekosistem merupakan kesatuan dari seluruh komponen yang membangunnya. Di dalam suatu ekosistem terdapat proses yang saling terkait dan memengaruhi antar semua komponen. Pada suatu ekosistem terdapat komponen yang hidup (biotic) dan komponen tak hidup (abiotic). Dalam ekosistem, keberadaan komponen abiotik sangat mempengaruhi komponen biotik. Misal: tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut, yaitu air, udara, cahaya, dan garam-garam mineral. Begitu juga sebaliknya komponen biotik sangat mempengaruhi komponen abiotik. Misal: tumbuhan yang ada di hutan sangat memengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan dan tanah menjadi subur. Tetapi apabila tidak ada tumbuhan, air tidak dapat tertahan sehingga dapat menyebabkan tanah longsor dan menjadi tandus (Rahmawati, 2012:58). Biotik adalah mahluk hidup. Lingkungan biotik suatu mahluk hidup adalah seluruh mahluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda yang hidup di tempat yang sama. Dengan demikian, dalam suatu tempat, setiap mahluk hidup merupakan lingkungan hidup bagi mahluk hidup lain. Komponen-komponen biotic terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat tinggi, invertebrata dan vertebrata serta manusia (Aryulina, 2004:268). Abiotik adalah faktor-faktor tak hidup atau semua faktor fisik kimiawi dan fisik, seperti suhu, cahaya, air, dan nutrien yang memengaruhi distribusi dan kelimpahan organisme (Campbell, 2010:329). Suhu lingkungan merupakan faktor yang penting dalam distribusi organisme karena efeknya terhadap proses-proses biologis (Campbell, 2010:332). Cahaya merupakan salah satu energi yang bersumber dari radiasi matahari. cahaya matahari terdiri dari beberapa macam panjang gelombang. Jenis panjang gelombang, intensitas cahaya, dan lama penyinaran cahaya matahari dengan panjang gelombang tertentu untuk proses fotosintesis. Air terdiri dari molekul-molekul H2O. Air dapat berbentuk padat, cair dan gas. Di alam, air dapat berbentuk gas berupa uap air. Dalam kehidupan, air sangat diperlukan oleh makhluk hidup karena sebagian besar tubuhnya mengandung air. Garam-garam mineral antara lain ion-ion nitrogen, Fosfat, sulfur, kalsium dan natrium. Komposisi garam mineral tertentu menentukan sifat tanah dan air (Aryulina, 2004 : 269). Alat yang digunakan untuk mengukur komponen abiotik ada beberapa macam, diantaranya higrotermometer (untuk mengukur kelembapan dan suhu udara), anemometer (untuk mengukur kecepatan angin), soil tester (untuk mengukur pH tanah), luxmeter (untuk mengukur intensitas cahaya), dan masih banyak alat pengukur faktor abiotik yang lainnya (Tim Dosen Pembina, 2015:23). Istilah biomassa (atau standing crop) digunakan untuk melukiskan seluruh bahan organik yang terdapat dalam suatu ekosistem. Bila sebagian dari biomassa suatu komunitas tumbuhan dimakan, energi itu diteruskan ke pada suatu heterotrof, yang untuk keberadaannya bergantung pada energi tersebut. Misalnya belalang tumbuh dan melaksanakan seluruh kegiatannya berkat energi yang tersimpan dalam tumbuhan yang dimakannya. Pada gilirannya, herbivora menyediakan makan untuk hewan karnivora. Belalang tadi dapat dimakan oleh katak. Proses perpindahan energi dari makhluk ke makhluk lain dapat berlanjut. Katak dapat dimakan oleh ular hitam, yang gilirannya dapat dimakan oleh burung elang. Lintasan konsumsi makanan seperti itu disebut rantai makanan. Semua rantai makanan mulai dengan organisme autrofik, yaitu organisme yang melakukan fotosintesis seperti tumbuhan hijau. Organisme ini disebut produsen karena hanya mereka yang dapat membuat makan dari bahan mentah anorganik. Setiap organisme misalnya sapi atau belalang, yang merasa langsung memakan tumbuhan disebut herbivora atau konsumen primer. Karnivora seperti halnya katak, yang memakan herbivora disebut konsumen sekunder. Karnivora sebagaimana ular, yang memakan konsumen sekunder dinamakan konsumen tersier da seterusnya. Setiap tingkatan konsumen dalam suatu rantai makanan disebut tingkatan trofik (Kimball, 1983:959). METODE PRAKTIKUM 4.1 Alat –alat Plot Alat tulis 4.2 Bahan Ekosistem daratan (daerah sekitar kampus). 4.3 Cara Kerja HASIL PENGAMATAN komponen Biotik Abiotik Nama Jumlah Nama Jumlah Tumbuhan Jenis A 7 Sampah 2 Tumbuhan Jenis B 2 Kerikil ∞ Tumbuhan Jenis C 1 Tanah ∞ Tumbuhan Jenis D 1 Sinar Matahari ∞ Tumbuhan Jenis E 2 Batu 3 Tumbuhan Jenis F 1 Pring 2 Hewan Jenis A 2 Hewan Jenis B 3 Daun Kering ∞ Kecambah 5 Jamur 1 Biji 8 Semut ∞ Biji Mahoni 2 Kecambah 1 TOTAL 36 7 TOTAL KESELURUHAN 43 Biotik: Tumbuhan Jenis A: 7/43 x 100% = 16,27 % Tumbuhan Jenis B: 2/43 x 100% = 4,65 % Tumbuhan Jenis C: 1/43 x 100% =2,32 % Tumbuhan Jenis D: 1/43 x 100% =2,32 % Tumbuhan Jenis E: 2/43 x 100% = 4,65 % Tumbuhan Jenis F: 1/43 x 100% =2,32 % Hewan Jenis A: 2/43 x 100% = 4,65 % Hewan Jenis B: 3/43 x 100% = 6,97 % Kecambah: 5/43 x 100% = 11,62% Jamur: 1/43 x 100% =2,32 % Biji: 8/43 x 100%= 18,60% Biji mahoni: 2/43 x 100% = 4,65 % Abiotik: Sampah: 2/43 x 100% = 4,65 % Batu: 3/43 x 100% = 6,97 % Pring: 2/43 x 100% = 4,65 % PEMBAHASAN Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terjadi hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta kondisi lingkungannya. Ekosistem sifatnya tidak tergantung ukuran, tetapi lebih ditekankan kepada kelengkapan komponennya. Ekosistem lengkap terdiri atas komponen abiotik dan komponen biotik. Suatu ekosistem merupakan total semua organisme yang hidup di dalam batas-batas ekosistem dan semua faktor abiotik yang berinteraksi dengan organisme. Suatu organisme dapat mencakup area yang luas misalnya hutan, atau mikrokosmos, seperti di bawah batang kayu yang tumbang atau kolam kecil. Seperti opulasi dan komunitas, batas-batas ekosistem terkadang kurang jelas. Banyak ahli ekologi memandang keseluruhan biosfer sebagai suatu ekosistem global, gabungan dari semua ekosistem lokal bumi. Berdasarkan sistem energinya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem tertutup dan ekosistem terbuka. Terlepas dari ukuran ekosistem, diamikanya melibatkan dua proses yang tidak dapat dijabarkan sepenuhnya oleh fenomena populassi atau komunitas, yaitu aliran energi dan siklus unsur kimia. Energi memasuki sebagian besar ekosistem sebagai sinar matahari. Energi dikonversi menjadi energi kimia oleh autrotrof, diteruskan ke heterotrof di dalam senyawa-senyawa organik makanan, dan dibuang sebagai panas. Unsur-nsur kimia misalnya karbon dan nitrogen, didaur diantara komponen-komponen abiotik dan biotik dari ekosistem. Organik fotosintetik mengasimilasi unsur-unsur ini dalam nentuk anorganik dari udara, tanah dan air, kemudian digabungkan dalam biomasa organisme tersebut, yang sebagian di antaranya dikonsumsi oleh hewan. Unsur-unsur kimia dikembalikan dalam bentuk anorganik ke lingkungan melalui metabolisme tumbuhan dan hewan serta organisme yang lain misalnya bakteri dan fungi yang mengurai zat-zat buangan organik dan organisme mati. Energi maupun materi ditransformasi dalam ekosistem melalui fotosintesis dan hubungan makan-dimakan. Akan tetapi, tidak seperti materi energi tidak dapat didaur ulang. Oleh karena itu suatu ekosistem harus ditenagai oleh aliran masuk energi yang berkesinambungan dari sumber eksternal pada sebagian besar kasus, matahari. Energi mengalir melalui ekosistem, sementara materi mendaur di dalam dan melalui ekosistem. Sedangkan berdasarkan habitatnya ekosistem dibedakan menjadi ekosistem daratan (terestrial) dan ekosistem perairan (akuatik). Sebagai contoh ekosistem daratan adalah hutan, padang rumput, semak belukar, ekosistem tegalan. Sedangkan ekosisitem perairan dibedakan menjadi perairan air tawar dan air asin. Banyak bioma perairan terstratifikasi secara fisik dan kimiawi (berlapis-lapis), seperti yang diilustrasikan untuk lingkungan danau dan laut. Sinar diserap oleh air itu sendiri atau organisme-organisme fotosinteti di dalam air, sehingga intensitas sinar menurun dengan cepat seturut ke dalaman. Para ahli ekologi membedakan antara zona afotik atas, dimana ada cukup sinar untuk fotosintetis dan zona afotik bawah, yang hanya ditembus sedikit sinar. Didasar semua bioma perairan, terdapat substrak yang disebut zona bentik. Tersusun pasir, sedimen organik dan anorganik dan ditempati organisme yang secara kolektif disebut bentos. Sedangkan bioma darat dinamai sesuai ciri fisik atau iklim utama dan vegetasi dominan di bioma tersebut. Padang rumput beriklim sedang misalnya umumnya ditemukan di daerah lintang tengah, di mana iklim tidak seekstrem diwilayah tropis atau kutub, dan didominasi oleh berbagai spesies rumput. Setiap bioma juga didirikan oleh mikroorganisme, fungi dan hewan yang beradaptasi terhadap lingkungan tertentu itu. Misalnya padang rumput beriklim sedang lebih memungkinkan dihuni oleh mamalia perumput besar daripada hutan. Seperti yang telah dijelaskan diatas komponen dalam ekosistem itu ada dua yaitu, biotik dan abiotik. Biotik adalah mahluk hidup, yang terjadi interaksi baik antara organisme yang sama maupun dari organisme yang lain yang hidup pada suatu tempat yang sama. Komponen biotik meliputi produsen, konsumen, kelompok pengurai. Produsen adalah semua organisme yang berklorofil. Produsen meliputi organisme bersel satu seperti ganggang, tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan biji. Karena memiliki klorofil produsen mampu mengubah zat anorganik dengan pertolongan cahaya, sehingga disebut sebagai makhluk hidup autotrof. Dengan demikian produsen dapat menyediakan bahan makanan bagi makhluk hidup lain. Konsumen seperti manusia, hewan dan tumbuhan lain yang tidak berklorofil tidak mampu memproduksi zat organik dari zat anorganik. Zat organik yang diperlakukannya berasal dari produsen atau hewan lain. Makhluk hidup yang tidak mampu menyusun zat organik sendiri disebut sebagai heterotrof. Oleh karena hewan dan tumbuhan yang tidak berklorofil mendapatkan zat organik dari organisme lain maka di dalam ekosistem organisme tersebut berfungsi sebagai pemakan atau konsumen. Sedangkan Pengurai (decomposer) adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur. Pengurai (decomposer) berperan penting dalam mendaur ulang unsur-unsur kimia kembali ke produsen primer. Para ahli juga menggolongkan spesies ketingkat trofik berdasarkan sumber utama nutrisi dan energinya, yaitu trofik merupakan organismesme yang dapat melakukan fotosintesis sehingga bersifat autotrof. Konsumen primer merupakan herbivor, yang memakan tumbuhan dan prdusen yang lain. Konsumen sekunder merupakan karnivor yang memakan hervivor. Konsumen tersier merupakan kornivor yang memakan karnivor yang lain. Serta detritifor (dekomposer) merupakan organisme yang memperoleh energi dari sisa-sisa organisme mati, feses, dedaunan yang gugur dan kayu. Berdasarkan pengatan ekosistem di daerah sekitar kampus FKIP Universitas Jember dengan menggunakan plot 1 x 1 m^2, dan di dalamnya terdapat komponen ekosistem baik biotik maupun abiotik dengan data dan persentasinya sebagai berikut: komponen biotik terdiri atas Tumbuhan Jenis A terdapat 7 dengan persentasi 16,27 %, Tumbuhan Jenis B terdapat 2 dengan persentasi 4,65 %, Tumbuhan Jenis C terdapat 1 dengan persentasinya 2,32 %, Tumbuhan Jenis D terdapat 1 dengan persentasinya 2,32 %, Tumbuhan Jenis E terdapat 2 dengan persentasi 4,65 %, Tumbuhan Jenis F terdapat 1 dengan persentasinya 2,32 %, Hewan Jenis A terdapat 2 dengan persentasi 4,65 %, Hewan Jenis B terdapat 3 dengan persentasinya 6,97 %, daun kering terdapat ∞, Kecambah terdapat 5 dengan persentasinya 11,62%, Jamur terdapat 1 dengan persentasinya 2,32 %, Biji terdapat 8 dengan persentasi 18,60%, semut terdapat ∞, serta Biji mahoni terdapat 2 dengan persentsinya 4,65 %. Sedangkan komponen abiotiknya adalah Sampah terdapat 2 dengan persentasinya 4,65 %, kerikil ∞, tanah juga terdapat ∞, begitu pula sinar matahari terdapat ∞, Batu terdapat 3 dengan persentasinya 6,97 % dan Pring terdapat 2 dengan persentasinya 4,65 %. Berdasarkan data tersebut dapat ditentukan komponen biotik meliputi produsen, konsumen, kelompok pengurai. Produsen terdiri atas Tumbuhan Jenis A, Tumbuhan Jenis B, Tumbuhan Jenis C, Tumbuhan Jenis D, Tumbuhan Jenis E, Tumbuhan Jenis F, Kecambah, Kecambah mahoni, biji, biji mahoni, dan daun kering. Dari produsen di dapatkan persentase keseluruhannya adalah 69,72%. Produsen ini berfungsi menyediakan bahan makanan bagi makhluk hidup lain, yaitu Konsumen seperti manusia, hewan dan tumbuhan lain yang tidak berklorofil tidak mampu memproduksi zat organik dari zat anorganik. Konsumen terdiri atas Hewan Jenis A, Hewan Jenis B, dan Semut dengan persentasi totalnnya adalah 11,62%. Konsumen berfungsi sebagai pemakan atau konsumen dan berfungsi untuk menyeimbangkan ekosistem yang ada. Serta kelompok pengurai yaitu jamur dengan persentasi 2,32%. Kelompok pengurai berperan penting dalam mendaur ulang unsur-unsur kimia kembali ke produsen primer. Sedangkan untuk komponen abiotik yang tediri atas sampah. Kerikil, tanah, sinar matahari, batu dan pring mendapat persentase totalnya adalah 13,94%. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ekosistem yang diamiti sudah baik karena jumlah produsennya atau trofik 1 memiliki jumlah lebih banyak yaitu 69,72 % dan konsumennya sebesar 11,62%. Namun pada pengurai hanya ditemukan sebanyak 2,32%. Sampahnya juga hanya sedikit yaitu 2,32%. Maka hal yang dapat disimpulkan adalah bahwa ekosistem yang diamati ini baik karena jumlah produsen lebih banyak dibandingkan dengan konsumen dan tingkat pncemaran lingkungannyapun kecil karena hanya ditemuan dua sampah plastik yang kecil-kecil. Namun, dalam prosesnya penguraian oleh dekomposer akan lama karena pengurainya hanya di temukan satu jamur, padahal banyak daun gugur yang perlu diurai. PENUTUP 7.1 Kesimpulan Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terjadi hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta kondisi lingkungannya. Komponen ekosistem terdapat dua, yaitu komponenen biotik (makhluk hidup) dan ekosistem abiotik (makhluk tak hidup). komponen biotik meliputi produsen, konsumen, kelompok pengurai. Sedangkan abiotik terdiri atas sinar matahari, suhu, cahaya, tanah, batu, air, angin, kelembapan, pH tanah dan lain-lain. 7.2 Saran Diharap agar waktu pelaksanaan praktikum sesuai dengan jadwal agar berjalan dengan efektif dan efisien. Dan Terimakasih para asisten kami yang telah mengajari kami dengah penuh kesabaran. DAFTAR PUSTAKA Aryulina, Dyah. 2004. Biologi I. Jakarta : Erlangga. Campbell, Neil A. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga Kimball,John W . 1983 . Biologi Jilid 3 Edisi Kelima . Jakarta : Erlangga Parjatmo,Widjojo. 1987. Biologi Umum 1. Jakarta: Angkasa Rahmawati, Zuliana. 2012. 50 Reaksi Biologi. Jakarta: Nectar Tim Dosen Pembina, 2015. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember: Universitas Jember Waluyo, Joko. 1993. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember: Uneversitas Jember. LAMPIRAN

0 komentar:

Posting Komentar