Sabtu, 21 Mei 2016
Orang - Orang
Orang - Orang
Bagai dilempar diantah beranta
Penuh rasa takut dan khawatir
Merasa asing dan dikucilkan di rumah sendiri
Gagalkah ia melewati masa remajanya?
Gadis rumahan yang bahkan ‘tak mampu mengingat jalan yang telah ia lewati
Tak tahu membuat hidupnya berwarna
Tak tahu cara membahagiakan dirinya
Mencoba tersenyuman karena ‘tak tahu untuk memulai
Orang-orang hanya berwajah topeng untuk menang
Orang-orang hanya peduli dengan pencitraan
Orang-orang hanya peka jika sama-sama berjasa
Dapatkah hati mereka ia beli dengan intan permata?
Namun Apa daya harga diri yang tak setinggi intan permata
Sungguh ia tak mengerti walau hanya seseorang
Biarkan Aku Menangis Bersamamu
Mata dan hati yang penuh luka
Ku hidupkan gemuruh air kran menutupi isak ku
Aku terdiam bersandarkan dinding dingin
Yang semakin membawa untuk terus menangis
Apa ini??
Langitpun ikut bersedih denganku
Tak ada bintang menghiasi
Dan rintik hujan mulai turun perlahan
Sungguh lengkaplah sudah ibu
Biarkan aku menangis bersamamu
Pikir
Hidupnya penuh dengan berpikir
Kata-katanya ia pikir, kata-kata orang ia pikir
Ia berpikir ingin seperti kakak Dan adiknya,
Hidup tanpa berpikir asal naik kelas itu sudah luar biasa
Ia tak habis pikir, kenapa ia harus bertahan dengan buku dan pencil
Tak dapatkah ia berpikir seperti mereka
Ahhhh, akhirnya ia harus berpikir pula
Banyak jalan hidup yang harus ia pikirkan
Bahkan pikiran itu memenuhi pikirannya hingga ia tak sanggup tertidur
Hidup seperti apa yang ia pikir sampai seperti itu
Tak bisakah ia berpikir untuk hidup yang sederhana
Apa daya semesta berharap untuk ia tetap berpikir
Walau berpikir kalimat sederhana dari bapak ibunya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar