|
|
|
|
|
Pesta
Petaka
Suara
musik membahana di ruang dansa. Sang raja sedang merayakan hari ulang tahunnya.
Ribuan pasang mata terarah ke anak tangga disana terlihat gadis cantik bergaun
mempesona. Dengan anggun ia langkahkan kakinya seirama dengan musik orkestra
yang lembut mengalir. Vielot begitu namanya. Putri raja itu memang mempesona. Banyak
pangeran tampan datang melamarnya, tapi sampai saat ini belum ada yang dapat
menaklukkan hatinya.
Di
ruang dansa orang yang berdansa dengan pasangannya masing-masing. Banyak
laki-laki undangan yang memandangi violet, dari tatapan mereka violet tau kalau
mereka ingin mengajaknya berdansa tapi dengan sikap cueknya itu ia tak
mengindahkan semua itu.
“aawww”
tangan violet tiba-tiba ditarik dan
diayunkan berdansa. Violet
melihat senyuman manis di bibir laki-laki yang wajahnya tak asing baginya .
”kau tak sopan menarik tangan gadis dan memaksanya untuk berdansa.” Gerutu violet dengan tetap berdansa. “kalau
aku tidak memaksa tuan putriku mana mungkin iya mau menari dengan laki-laki
sepertiku ini.” “haha, willy mana
mungkin aku menolak permintaan sahabatku ini?’’.
Suasana
tiba-tiba berubah. Suara isak tangis menghentikan suara musik dan membuat
keadaan semakin mencrengram Violet ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi,
iapun bergegas menuju suara isak tangis itu. Suara itu berasal dari maria yaitu
saudara angkat ayahnya yang ia anggap sebagai kakaknya sendiri. Di pangkuannya
sang raja lemas tak berdaya. “pappa... apa yang terjadi kak?” “aku tak tahu,
tiba-tiba yang mulia jatuh dan pingsan.” “tuan Luis, papa kenapa?” violet
bertanya pada kepala kerajaan. “ tabib kerajaan mengatakan bahwa makanan yang dikonsumsi yang mulia mengandung
racun, yang sangat langka.” “pasti ada penangkalnyakan ?” “maaf tuan putri tabib
kerajaan hanya bisa menghambat racunnya menyebar keseluruh tubuh.” “mana
mungkin tabib-tabib kerajaan ini tak sanggup menyembuhkan papa. Lalu apakah
papa harus tidur seperti ini untuk selamanya.?”
“kami sudah berusaha dengan semaksimal mungkin, maafkan kami tuan putri.
Tapi kami telah menahan para pemasak
makanan yang mulia”
****
Kejadian
ini membuat violet bersedih. Maria dan willy mencoba menghiburnya. Violet
berfikir kalau dia tak bisa hanya berdiam diri seperti ini. Violet teringat
ketika dulu ia pernah keluar dari istina dan menyamar menjadi rakyat jelata
bahwa ada orang yang bernama blackman
dapat mengobati segala jenis penyakit. “ aku harus bertemu dengan blackman
will” “blackman, siapa dia?” “dia orang yang pasti dapat menyembuhkan papa dari
racun kutukan itu.”
violet
dan willy bergegas berkuda tanpa di dampingi para penjaga kerajaan untuk
menemui blackman. Perjalannya jauh
diatas gunung. Hingga akhirnya mereka sampai di tempat blackman. “putri Violet
biar aku yang mengurusi blackman, kau tunggu disini.” Violet mengangguk kecil.
Dari
luar violet menanti sambil melihat pemandangan indah di sekitar. Alam yang
masih sangat asri, gemercik air, suara burung merdu dan suasana yang tentram
membuat violet serasa disurga. Inilah kebebasan yang sesungguhnya, hal yang
hampir tak pernah iya rasakan di kerajaan. Didalam terdengar suara orang
bertengkar, violet tak sanggup menahan dirinya untuk tidak kedalam. Dia menanap
lekat laki-laki berwajah pangeran berpakaian pemulung duduk dikursi kayu
tua. Ia tak menyangka jika blackman
adalah seorang laki-laki dewasa yang tampan jauh yang bayangkan dalam fikirannya.
“sepenting inikah hingga sang putri meninggalkan sangkarnya?” “jaga sikapmu
terhadap putri violet!” “sudahlah willy. ya blackman ini memang sangat penting
bagiku, apakah kau tetap tak ingin menolongku meski aku telah merendah seperti
ini kepadamu?” “ini suatu kehormatan bagiku tuan putri, tapi ada harga yang
mahal untuk semua ini.” “ kau ingin emas atau berlian?” “ aku ingin menjadi
sang raja.” Violet hanya terdiam dia tak menyangka jika blackman justru ingin
menjadi raja. “ kurasa kau takkan menjadikanku seorang raja.” Senyum licik
blackman menyimpul dibibirnya. “apakah kau gila, meminta sang putri jadikan kau jadi raja” “bukankah hal ini lebih sopan, daripada mengambilnya dengan menusuk dari belakang?”.
Blackman dan willy saling menatap tajam. “ baik, akan ku naikkan penawaranku
kepadamu yaitu emas dan berlian, Jika kau tak mau maka aku akan pergi.”
“hohoho, sang putri menggertakku, baiklah aku akan membantu.” “ membantu?”
“racun yang masuk ketubuh raja bukan racun biasa, tak satupun tabib yang dapat
menyembuhkan raja termasuk aku.” “aku jauh-jauh kesini hanya untuk mendengar
hal itu?” “emang itu yang harus kau dengar putri, hanya bunga heal flower yang
berada di lost jungle yang dapat menyembuhkan sang raja.” “kalau begitu bawakan
bunga itu kepadaku.” “mengambil bunga itu tidak semudah membalikkan sebelah
tangan putri, kau harus tahu apa yang akan kau hadapi.” “aku ikut?” “ya, apa
kau takut putri?” “mana mungkin tuan putri ikut denganmu dan menempatkannya
dalam bahaya, biar aku yang ikut denganmu.” “bunga heal flower begitu dipetik
dia harus dimakan untuk dapat menyembuhkan, kalau heal flower sudah layu maka
ia seperti ilalang yang tak beguna. Dan dengan membawa putri kesana ia dapat
makan bunga itu lalu memberikan kepada raja dengan tansfer darah dari putri.”
“baiklah, bawa aku kesana.” “tapi ada efek dari memakan bunga itu.” “efek apa?”
“aku tak tahu tapi kau harus siap dengan apapun yang akan terjadi nanti.”
Violet mengambil nafas dalam-dalam dan mengheskannya perlahan. “apapun yang
terjadi aku siap.”
****
Menaklukkan
The Lost Jungle
Violet sudah sampai di lost
jungle. Jantungnya berdetak kencang. Hutannya begitu mengerikan, pohon-pohonya
tinggi besar hingga sinar matahari tak mampu menembus ke dalam yang membuat lost jungle gelap remang-remang.
“tolong aku...” “willy..” “tuan putri, kakiku seperti ditarik di lumpur ini.”
“kau harus tenang, dan jangan bergerak itu adalah lumpur penghisap.” Willy trus
bergerak mencoba lepas dari lumpur itu. “jangan bergerak atau lumpur itu akan
membunuhmu bodoh.”. violet merasa jika ada yang memperhatikan mereka. Dia
menoleh kebelakang dan mengamati sekeliling. Dia melihat cahaya kecil yang
banyak di kegelapan. “thanks, tapi jangan
kau panggil aku bodoh lagi.” “kau memang bodoh” “dari awal aku memang
tak suka denganmu, pemulang.” “kau akan ku buat tak sanggup bertahan disini.”
“sssttt..” “ada apa tuan putri” “lari..!!” mereka berlari dari kejaran serigala
tapi kecepatan mereka dapat dikejar oleh serigala. “semua naik kepohon!” teriak
blackman. Violet tak bisa memanjat, sekelompok serigala sudah mengepungnya,
tiba-tiba bom asap dilempar kearah serigala, violet digendong blackman naik
pohon. Violet tampak lemas karena meghirup gas itu. Tubuhnya penuh keringat
dingin, matanya kosong masih ketakutan. “tuan putri, kau tak apa-apa?, mengapa
kau lempar bom asap itu, putri bisa saja mati.” “putri juga bisa mati oleh
serigala itu, beri dia minum” “minumlah tuan putri” violet minum perlahan.”
Malam ini kita istirahat disini, ikat tubuh kalian di pohon agar tak jatuh.”
****
Violet perlahan membuka mata, ia masih
terbayang dengan kejadian tadi malam. “kau sudah bangun, semua ini baru awal
dari petualanganmu putri.” Violet menatap blackman yang tengah memakan buah-buahan
hutan. “makan ini” blackman melemparkan buah itu ke violet. Violet memakannya
pelan, matanya berkaca-kaca, blackman menatap violet penuh curiga. Sesekali
violet menahan isak tangisnya. Blackman tahu jika violet menangis. Sebagai laki-laki sejati seharusnya ia menghapus air
mata violet dan memberikan pundaknya untuk violet menangis, walaupun blackman
mengalahkan banyak orang tapi ia tak pernah mengalahkan hati seorang wanita.
“tuan putri, kau tidak apa-apa” “aku takut willy” willy memeluk violet hangat.
“aku akan selalu menjagamu tuan putri, aku berjanji.” “ehem, kita harus melanjutkan perjalanan.”
Mereka melanjutkan perjalanan. Walaupun violet
di lindungi blackman dengan panahnya dan dibelakang violet dilindungi willy
dengan pedangnya namun Setiap langkah violet penuh dengan siaga. “stop!” “ ada
apa?” “aku ingin buang air” “hahh, ya udah sana. Atau kau ingin aku antar
putri” tawa kecil tertahan dimulut blackman. Violet mengepalkan tangannya ke
blackman seolah-olah mengancam. Violet pergi kesemak-semak yang begitu jauh
dari blackman dan willy. “apa kau punya kekasih?” tanya willy. Namun blackman
hanya diam sambil menatap willy tajam. “aku Cuma basa-basi, aku yakin kau tak
punya kekasih,haha” “ulangi yang kau bilang!” tangan blackman menarik keras
kerah baju willy dan tangan yang lain seolah hendak menonjoknya. “haaaaaaaaaah”
“tuan putri” violet tampak berusaha
melepaskan kakinya dari belilit oleh tanaman pemakan daging. “tolong aku” willy
mencoba memotong jalar tanaman itu dengan pisau yang iya bawa tapi ia malah di
kibas oleh akar yang hingga tersungkur. Violet terus berontak meronta-ronta,
blackman memanah tepat di kepala bunganya yang membuat bunga itu mati. Tangan
violet terluka parah, banyak darah yang keluar. Blackman mengikat tangan violet
dengan kain dari sobekkan bajunya.
****
Yang Terlupakan
Raja sakit, violet pergi telah
menjadi rahasia umum. Keadaan raja menjadi buah bibir rakyat. Rakyat takut
kerajaan menjadi berantakan karena tak ada seseorang yang menjadi pemimpin di
kerajaan.
Tabib istina terus mencoba menemukan
obat untuk raja tapi semua itu mustahil. Raja masih saja terbaring diranjang,
tubuhnya pucat, tubuh mengering. Maria sedang membasuh tubuh raja. Setiap hari
dia yang merawat raja, menggantikan peran violet.
“ada apa tuan luis, sepertinya kau
ingin mengatakan sesuatu padaku.” “iya putri maria, semua rakyat menanyakan
kepastian kepemimpinan kerajaan. Raja
masih terbaring sakit dan tuan putri violet entah kini ada dimana.”
“lalu bagaimana?” “rakyat ingin menjadikan kau sebagai pemimpin kerajaan jika nanti
sudah tak ada kabar tentang putri violet.” “tentu aku bersedia, kau bisa
mempercayaiku” maria menunduk memberikan rasa hormatnya namun ada senyum licik
yang tersembunyi di sana.
0 komentar:
Posting Komentar